kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Perluas Bisnis, Sinar Mas Bangun Pabrik Sel dan Modul Surya di Jawa Tengah


Kamis, 14 September 2023 / 16:54 WIB
Perluas Bisnis, Sinar Mas Bangun Pabrik Sel dan Modul Surya di Jawa Tengah
ILUSTRASI. Sinar Mas terus mengembangkan sayap bisnisnya ke sektor energi terbarukan.. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/foc.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sinar Mas terus mengembangkan sayap bisnisnya ke sektor energi terbarukan. Selain memproduksi turunan minyak sawit, pihaknya melalui PT Daya Sukses Makmur Selaras membangun pabrik sel dan panel surya di Kawasan Industri Kendal Jawa Tengah.  

Managing Director Sinar Mas, Ferry Salman menyatakan Sinar Mas tidak hanya melakukan pengembangan produksi turunan minyak sawit, tetapi juga berkontribusi pengembangan energi surya. 

“Pada akhir Sgustus 2023 kami bermitra dengan PT PLN, PT Agro Surya Energi dan Trina Solar telah meletakkan batu pertama untuk pabrik sel dan panel surya terintegrasi pertama di Indonesia,” jelasnya dalam acara webinar Forum Dialog 85 Tahun Sinar Mas: Tren Inovasi & Peluang Energi Terbarukan, Kamis (14/9). 

Baca Juga: Pemerintah Berikan Kelonggaran Kebijakan TKDN Untuk Proyek PLTS 50 MW di IKN

Pabrik dengan kapasitas produksi awal 1 gigawatt (GW) peak pertahun ini bernilai lebih dari US$ 100 juta ditargetkan beroperasi pada kuartal kedua atau tiga 2024. 

“Tentunya pabrik ini akan meningkat terus kapasitasnya,” jelasnya. 

Para pihak dalam kemitraan ini berencana meningkatkan kapasitas produksi pabrik hingga mencapai 3 gigawatt peak dalam 2-3 tahun mendatang. 

Ferry tidak menampik, bahwa tantangan mencapai net zero emission (NZE) di 2060 pasti besar. Misalnya saja, aral melintang perihal efisiensi rantai produksi, peraturan pemerintah, ketersediaan dukungan pendanaan, dan skema insetif, hingga penggunaan hingga sosialisasi ke masyarakat umum. 

Oleh karenanya, dia bilang, diperlukan gotong royong semua pelaku kepentingan, baik itu pemerintah, pelaku usaha, lembaga swadaya masyarakat, akademisi, hingga masyarakat saling berkolaborasi menciptakan ekonomi hijau. 

Baca Juga: Geber Industri Panel Surya, Luhut Sebut Hilirisasi Pasir Silika Akan Dilakukan

Sebelumnya, Wakil Presiden Direktur Dian Swastatika Sentosa, Lokita Prasetya menyatakan, tujuan utama pembangunan pabrik adalah untuk mendukung program peningkatan bauran energi baru terbarukan pemerintah Indonesia dan PT PLN. Melalui penyediaan sel surya dan panel surya produksi dalam negeri yang sesuai dengan tingkat konsumsi dalam negeri dengan merek yang bankable. 

“Kami optimistis beroperasinya pabrik ini akan mendukung upaya bersama bangsa Indonesia menyediakan sumber energi yang bersih serta terbarukan,” ujarnya. 

Dia berharap rantai produksi panel surya di negara kita terus menguat, sehingga ke depannya, produk yang dihasilkan menjadi semakin kompetitif, dan dengan kualitas yang semakin baik. 

“Ini sangat penting karena peluang pasar yang ada masih sangat terbuka,” ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×