Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rumah123 berencana menjalankan berbagai strategi bisnis tahun ini. Selain menjalin kerjasama dengan Real Estate Indonesia (REI) untuk mengakselerasi pengembangan pengembang properti, pihaknya menyatakan akan terus lakukan ekspansi.
CEO 99 Group Indonesia yang menaungi Rumah123 dan 99.Co Wasudewan menjelaskan pihaknya akan memastikan jangkauan bisnis terhadap stakeholder makin meluas.
"Dari rencana bisnis kami akan lakukan ekspansi pastinya, untuk mendapatkan market yang lebih besar. Artinya apa? Kita ingin memastikan jangkauan kita kepada stakeholder property baik itu agen, pengembang (developer) properti dan juga perbankan baik lokal semakin luas," paparnya saat ditemui di kantor Rumah123 di Jakarta Selatan, Jumat (17/5).
Ekspansi lain yang akan dilakukan adalah menambah cabang operasional di tiga kota besar lainnya, seperti Bali, Makassar dan Balipapan. Hingga kini Perusahaan sudah memiliki Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Solo.
Baca Juga: Harga Rumah Baru Mahal, Rumah Seken Diminati
Selanjutnya, perusahaan juga akan fokus lakukan pengembangan teknologi, terutama pemanfaatan penggunaan artificial inteligence (AI). Salah satu tujuan penggunaannya adalah untuk menampilkan proyek-proyek properti agar lebih dekat dengan konsumen.
Rumah123 juga berusaha untuk menghubungkan konsumen dengan skema pendanaan yang lebih aksesibel.
"Kami mencoba ingin melihat segmen pekerja non formal, misalnya, pekerja kreatif, yang jumlahnya cukup banyak namun banyak yang belum memiliki rumah karena terkendala tidak memiliki pendapatan tidak reguler," paparnya.
"Rumah123 berpikir bagaimana caranya bisa melakukan sesuatu untuk bisa mengakomodir kebutuhan properti mereka dari sisi finansial. Ini yang mungkin masih kita pikirkan bagaimana ke depannya kita bisa mencakup lebih banyak," jelasnya.
Lebih lanjut, Rumah123 mencatat adanya peningkatan suplai dan permintaan (demand). Per April 2024, volume suplai yang dicatat oleh Rumah123 naik 31,8%. Sementara dari permintaan hunian, pihaknya mencatat kenaikan yang melesat di kisaran 51,3% pada Januari 2024 dan menjadi 117,3% per April 2024.
Wasudewan melanjutkan, pertumbuhan permintaan yang cukup tinggi ini terjadi di kawasan-kawasan dengan pembangunan infrastruktur yang masif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News