Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - BOGOR. Linde, perusahaan terkemuka gas di dunia akan menginvestasikan dana sebesar US$ 2 juta untuk memperluas pabriknya di wilayah Bogor, Jawa Barat. Pabrik tersebut diharapkan selesai dan mulai beroperasi pada awal tahun 2022.
Perluasan kapasitas produksi pabrik tersebut guna menyediakan nitrogen gas dengan kemurnian tinggi untuk memenuhi permintaan pelanggan yang terus meningkat. Pabrik yang dibangun dengan teknologi yang canggih ini akan beroperasi secara hemat energi, hemat biaya, serta dapat diandalkan untuk menghasilkan aliran gas nitrogen secara terus menerus.
Pabrik ini dirancang dengan kapasitas untuk meningkatkan produksi yang akan mendukung pertumbuhan kebutuhan nitrogen di masa depan. Investasi ini juga merupakan landasan atas skema pasokan baru selama 15 tahun dengan PT Elangperdana Tyre Industry, sebuah produsen ban mobil terkemuka.
Marcus Tan, Presiden Direktur PT Linde Indonesia menyebut, Linde telah menjadi mitra PT Elangperdana Tyre Industry selama lebih dari satu dekade. “Investasi ini menegaskan komitmen kami, tidak hanya terhadap industri manufaktur di Indonesia, melainkan juga kepada pertumbuhan ekonomi negara secara keseluruhan,” ungkap Marcus Tan dalam siaran pers, Selasa (2/3).
Baca Juga: Menko Airlangga optimistis ekonomi tumbuh hingga 5,3% tahun ini, berikut pendorongnya
Dicky Mursalie, Managing Director Elangperdana Tyre Industry menambahkan, pihaknya senang berkolaborasi dengan Linde dalam menyediakan pasokan gas yang dikelola secara aman dan andal. Ia juga senang terhadap dedikasi dan komitmen Linde untuk tumbuh bersama Elangperdana Tyre Industry sebagai mitra jangka panjang.
“Kami mengapresiasi solusi inovatif yang diberikan oleh Linde yang disertai peningkatan kualitas dan produktivitas yang berdampak langsung terhadap manajemen biaya secara keseluruhan,” kata Dicky.
Pabrik baru tersebut akan diintegrasikan ke dalam sistem Remote Operating Centre (ROC) Linde. Melalui akses jaringan jarak jauh, karyawan di ROC akan memantau, mengoperasikan, serta mengendalikan sistem dan peralatan di 108 pabrik Linde di seluruh Kawasan ASEAN, Asia Selatan, dan Pasifik Selatan, guna menghasilkan efisiensi operasional yang lebih besar, mengoptimalisasi sumber daya, dan mengurangi waktu henti (down time).
Baca Juga: Banyak kendala, membuat perusahaan ragu berinvestasi energi baru dan terbarukan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News