Reporter: Nur Pehatul Janna | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pelayaran, PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) membukukan laba sebesar US$ 5,86 juta hingga kuartal III-2018. Ruddy Setiono, Direktur Keuangan TPMA mengatakan, laba tersebut tumbuh sekitar 110% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar US$ 2,79 juta.
"Kami lihat cukup signifikan bahkan realisasi ini saja sudah melebihi laba sepanjang tahun 2017 sebesar US$ 4,77 juta," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (5/11).
Menurutnya, peningkatan tersebut terjadi seiring meningkatnya volume permintaan ekspor batubara. "Semua ini seiring dengan tumbuhnya permintaan batubara baik ekspor maupun dalam negeri yang berimbas pada pendapatan perseroan. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, pasar batubara tahun ini tumbuh sekitar 10%," tuturnya.
Bahkan, untuk menutupi permintaan pengiriman batubara, tahun ini TPMA menyewa enam set kapal tunda dan tongkang hingga kapal yang beroperasi sebanyak 40 set kapal.
Adapun pendapatan TPMA hingga kuartal III-2018 sebesar US$32,27 juta, naik 18,90% ketimbang periode sama tahun lalu yakni US$ 27,14 juta.
Sebanyak US$ 21,17 juta pendapatan disokong segmen tunda dan tongkang, serta segmen floating crane memberi kontribusi sebesar US$ 11,10 juta.
Sebagian besar pendapatan berasal dari PT Korintoga Hutani sebanyak US$ 7,24 juta, PT Borneo Indobara sebanyak US$ 4,52 juta, serta dari PT Jorong Barutama Greston sebesar US$ 3,77 juta.
Ditanya soal aksi korporasi hingga akhir tahun guna meningkatkan kinerja, Ruddy mengatakan, pihaknya hanya akan fokus pada kontrak yang sudah ada.
"Kontrak yang sudah ada pun belum bisa kami realisasikan semua. Jadi sampi akhir tahun bakal fokus ke yang ada dulu," tuturnya.
Asal tahu saja, TPMA menargetkan pendapatan bisa tumbuh 15%-20% hingga akhir tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News