kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,89   4,58   0.50%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Permintaan ayam bisa terbang 16% di tahun ini


Kamis, 17 Januari 2013 / 09:36 WIB
Permintaan ayam bisa terbang 16% di tahun ini
ILUSTRASI. Kenali 4 Penyebab Rambut Rontok Hewan Peliharaan.


Reporter: Fitri Nur Arifenie, Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Kebutuhan daging ayam ras dan ayam kampung cenderung meningkat setiap tahun. Peningkatan kebutuhan ini sejalan dengan situasi perekonomian Indonesia yang terus bertumbuh.

Ketua Forum Masyarakat Perunggasan Indonesia, Don P. Utoyo memperkirakan, konsumsi ayam ras pada tahun ini mencapai 2,2 miliar ekor. Jumlah tersebut naik 15,79% dibandingkan konsumsi ayam ras sepanjang 2012 sebanyak 1,9 juta miliar ekor.

Menurut Don, konsumsi daging ayam ras meningkat lantaran pendapatan penduduk juga cenderung naik. Masyarakat yang semula tak mengkonsumsi ayam, karena pendapatan naik mampu membeli daging ayam.

Pertumbuhan permintaan daging ayam melampaui pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia "Kenaikan jumlah penduduk hanya 1,6% per tahun. Jadi, peningkatan konsumsi daging ayam sekitar 15% per tahun karena kenaikan income masyarakat," ungkap Don kepada KONTAN, Rabu (16/1).

Tingginya permintaan ikut mengerek harga daging ayam ras di pasaran. Harga daging ayam ras kini Rp 28.000 hingga Rp 30.000 per kilogram. Harga tersebut naik 15%-17% dibandingkan harga akhir tahun lalu yang berada di kisaran Rp 24.000 hingga Rp 26.000 per kg. Dus, harga telur ayam ikut terkerek. Harga telur ayam naik 11,76% menjadi Rp 19.000 per kg dari sebelumnya di level Rp 17.000 per kg.

Sedangkan harga telur ayam kampung naik 8,33% dari semula Rp 1.200 per butir menjadi Rp 1.300 per butir. Harga daging ayam kampung juga naik 10% menjadi Rp 45.000 hingga Rp 50.000 per kg.

Ketua Umum Himpunan Peternak Unggas Lokal (Himpuli), Ade Meirizal Zulkarnain, memperkirakan, permintaan ayam kampung rata-rata meningkat 15% setiap tahun.

Pada tahun ini, permintaan dan produksi diproyeksikan mencapai 90 juta ekor. Dari jumlah tersebut, permintaan untuk wilayah Jabodetabek mendominasi, yakni sekitar 70 juta ekor. "Permintaan ayam kampung setara 7% dari total permintaan daging unggas," ungkap Ade.

Demi mengimbangi tingginya permintaan, para peternak sejatinya menargetkan produksi ayam kampung tahun ini mencapai 500 juta ekor. Maklum, pertumbuhan masyarakat kelas menengah turut mendongkrak permintaan ayam kampung. Segmentasi pasar ayam kampung memang untuk kelas menengah.

Meski permintaan terus meningkat, Ade mengakui, produksi ayam kampung tahun ini jauh di bawah target. Volume produksinya ditaksir hanya 90 juta ekor.

Sedikitnya ada dua kendala yang menyebabkan produktivitas ayam kampung lebih rendah ketimbang ayam ras. Pertama, pasokan bibit terbatas. Kedua, pengusaha mengerem produksi akibat kasus flu burung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×