Reporter: Handoyo, Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. Ancaman inflasi tinggi di awal tahun sudah di depan mata. Indikasinya, harga sejumlah bahan pangan mulai merangkak naik, yang antara lain dipicu oleh cuaca ekstrem dan tersendatnya jalur distribusi.
Harga cabai, misalnya, semakin pedas. Dalam sepekan terakhir, harga cabai rawit Rp 25.000 hingga Rp 28.000 per kilogram. Harga ini melonjak 47%-56% dibanding harga di pekan sebelumnya. Kemudian harga tomat sudah naik 43% menjadi Rp 5.000 per kg.
Harga daging sapi di pasar tradisional juga bertengger di angka Rp 95.000-Rp 100.000 per kg, dari sebelumnya di level Rp 90.000 per kg. Kini harga daging ayam ras ikut naik 33% menjadi Rp 28.000 per kg. Harga telur juga terkerek 54% ke Rp 20.000 per kg.
Sejalan dengan itu, harga daging ayam kampung meningkat 10% menjadi Rp 45.000 hingga Rp 50.000 per kg. "Permintaan daging ayam kampung meningkat signifikan sejak awal tahun ini," tutur Ade Meirizal Zulkarnain, Ketua Umum Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia ke KONTAN, Selasa (15/1).
Di Pasar Induk Kramat Jati, pasokan buah dan sayur juga tersendat dalam sepekan terakhir. "Pasokan sayur menurun karena faktor cuaca," ujar Suminto, staf Pusat Data dan Informasi Pasar Induk Sayuran dan Buah Kramat Jati.
Biasanya rata-rata pasokan sayur ke Kramat Jati berkisar 1.100 ton-1.200 ton per hari, kini turun 10%-15% menjadi 1.020 ton. Pasokan buah juga tersendat dari 1.250 ton-1.300 ton per hari menjadi hanya 600 ton-650 ton per hari.
Ngadiran, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) mengatakan hampir seluruh harga kebutuhan pokok menanjak. "Produk sayur menjadi salah satu kebutuhan pokok yang kenaikan harganya cukup tinggi," ujar dia.
Kenaikan harga bahan pangan tak lepas dari seretnya pasokan. Selain kencangnya intensitas hujan, gelombang tinggi di sejumlah perairan Indonesia ikut menghambat jalur distribusi.
Ombak besar yang melanda sebagian perairan di Indonesia mengakibatkan pelabuhan penyeberangan tak dapat berfungsi maksimal. Ngadiran mencontohkan, jika di waktu normal distribusi kebutuhan pokok dari Lampung menuju Jakarta bisa ditempuh dalam tempo satu hari dua malam, kini molor menjadi lebih dari tiga hari. Aktivitas pelabuhan penyeberangan seperti di Bakauheni masih tersendat sehingga truk pengangkut logistrik tidak dapat mengirim sesuai jadwal.
Ancaman inflasi tinggi juga datang dari pelemahan rupiah. Sebab, produsen yang sebagian besar bahan bakunya berasal dari impor siap mengerek harga jual produk.
Inflasi Desember 2012 adalah 0,54% dan bahan makanan berkontribusi paling besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News