kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Permintaan China melonjak, harga karet melambung di tingkat petani


Selasa, 15 Februari 2011 / 13:40 WIB
Permintaan China melonjak, harga karet melambung di tingkat petani


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Ini kabar baik bagi petani karet. Data yang dikeluarkan Bloomberg Senin (14/2), harga karet menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah. Hal tersebut disebabkan keinginan China untuk meningkatkan pembelian karet sebagai cadangan dalam negerinya.

Sebagai perbandingan, pada bulan Juli 2010 harga karet naik 1,2% menjadi 520 yen per kilogram (kg), setara US$ 6,247 metrik ton. Sementara, kemarin, harga karet di Tokyo berada di posisi 518,5 yen per kg.

Situasi ini tentu saja mengerek harga karet di tingkat petani. Petani di Sumatera Selatan misalnya menjual karet dengan harga antara Rp 17.800 - Rp 18.000 per kg, naik sekitar Rp 200 - Rp 400 per kg dari harga sebelumnya sebesar Rp 17.600 per kg. Kenaikan ini disebabkan semakin membaiknya harga di tingkat pabrik. Saat ini harga karet di tingkat pabrik antara Rp 21.000 - Rp 21.600 per kg.

Seorang petani karet di Sibolga, Sumatera Utara, Yunisa Gea menyebut, harga karet di tingkat eceran mencapai Rp 19.500 - 20.000 per kg. Harga ini naik sekitar Rp 1.000 - Rp 1.500 per kg dari sebelumnya Rp 18.500 per kg. Menurutnya, rata-rata kenaikan harga karet pada 2010 lalu hingga awal 2011 sekitar Rp 500 per kg.

"Umumnya dalam sebulan naik sekitar Rp 500, hingga Rp 700 per kg," ujar Yunisa. Namun, petani di Sumatera Utara belum bisa menikmati penuh kenaikan harga karet ini. Pasalnya di Sumut, mengalami musim kering dalam dua minggu terakhir yang mengakibatkan pohon karet mengeluarkan sedikit getah karena daun pohon-pohon karet berguguran.

Adapun, di saat musim hujan, para petani juga kesulitan mendapat hasil yang maksimal. Biasanya di musim hujan, petani sulit menyadap karet karena pohonnya basah, selain itu getah yang baru keluar akan mudah hancur bila terkena air hujan. Umumnya, getah yang baru disadap membutuhkan waktu sekitar 5 hingga 6 jam supaya bisa kering.

Pada akhir Desember 2010 lalu, harga karet mentah jenis "lumb" di tingkat petani berkisar Rp 12.000 per kg, sementara sekarang sudah mencapai Rp 14.000 - Rp 15.000 per kg. Sedangkan harga karet olahan mencapai antara Rp 24.000 - Rp 25.000 per kg. Namun jenis karet olahan ini sudah jarang dibuat sebab proses pembuatannya memakan waktu lama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×