kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Permintaan dan harga komoditas melonjak, kinerja emiten pelayaran ikut terkerek


Selasa, 23 November 2021 / 18:43 WIB
Permintaan dan harga komoditas melonjak, kinerja emiten pelayaran ikut terkerek
ILUSTRASI. Truk peti kemas melintas di kawasan IPC Terminal Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (26/10/2021). Permintaan dan harga komoditas melonjak, kinerja emiten pelayaran ikut terkerek.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk (BESS) juga turut merasakan dampak positif. Direktur BESS, Yuliana menyampaikan bahwa kenaikan harga batubara tak lepas dari meningkatnya kebutuhan energi di tengah semakin pulihnya aktivitas industri dan ekonomi global. Bahkan beberapa waktu lalu, sejumlah negara pun sempat mengalami krisis energi, misalnya yang terjadi di Inggris dan China.

Di tengah pergerakan pasar dan harga tersebut, Yuliana menekankan bahwa jasa pengangkutan batubara menjadi pilar utama dalam menjamin pemenuhan permintaan komoditas emas hitam ini. "Aktivitas pengangkutan batubara cukup sibuk untuk mendukung permintaan dengan intensitas yang cukup tinggi. BESS sebagai jasa transportasi pengangkut batubara tentunya ikut berdampak untuk bisa memaksimalkan permintaan batubara ini," kata Yuliana.

Dihubungi terpisah, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya melihat kondisi tersebut telah memberikan sentimen pasar yang mengangkat pergerakan saham sejumlah emiten di sektor pelayaran, yang naik hingga ratusan persen secara Year to Date (YTD).

Baca Juga: AKR Corporindo berencana stock split, begini rekomendasi saham AKRA

Paling tinggi adalah BESS dengan kenaikan 700%, SMDR 234,51% dan PSSI 123%. "Emiten pelayaran sangat diuntungkan dengan kenaikan harga komoditas. Melonjaknya jumlah komoditas yang dikirim maka meningkatkan pendapatan," kata Cheryl.

Sebagai gambaran, operating income PSSI naik 199,71% (secara YoY) di periode Q3-2021. Lalu, WINS mencatatkan peningkatan 133,3% (YoY di Q3-2021) dan PT Rig Tenders Indonesia Tbk (RIGS) yang naik 140,9%.

Dari sisi pasar, secara jangka panjang emiten pelayaran pun dinilai prospektif. "Namun dalam beberapa minggu ini berpotensi koreksi untuk profit taking sebelum melanjutkan kenaikan," sambung Cheryl.

Belum Pulih Sepenuhnya

Meski terdorong oleh kenaikan harga komoditas dan peningkatan aktivitas ekonomi, namun Ketua Umum DPP Indonesian National Shipowners Association (INSA) Carmelita Hartoto menilai secara umum dampak terhadap industri pelayaran nasional belum sepenuhnya pulih seperti sebelum pandemi covid-19.

Baca Juga: Mulai 8 November, AS akan mencabut pembatasan untuk pelancong asing yang divaksinasi




TERBARU

[X]
×