Sumber: Antara | Editor: Dikky Setiawan
MANADO. Permintaan ikan beku asal Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dari Amerika Serikat cukup tinggi di tahun 2016, menyusul pengirimannya rutin dilakukan setiap bulan.
"Amerika Serikat merupakan pasar yang cukup potensial untuk kegiatan ekspor ikan beku asal Sulut," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulur T Hasudungan Siregar di Manado, Senin (30/5).
Dia mengatakan potensi ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh nelayan dan pengekspor Sulut agar mampu meraup devisa yang besar lagi.
Hasudungan menjelaskan rata-rata setiap bulan ikan beku yang diekspor ke Amerika Serikat sebanyak 20-an ton dan mampu menghasilkan devisa dikisaran 174.000 dolar AS, terkadang bisa lebih dari ini.
Ikan beku asal Sulut, katanya, diyakini pasar Amerika serikat memiliki kualitas yang cukup baik dibandingkan perairan daerah lain.
"ciri khas ikan beku di Sulut sangat baik sehingga diminati oleh pasar internasional dalam hal ini Amerika Serikat," jelasnya.
Dia mengatakan minat Amerika yang cukup tinggi akan ikan beku Sulut harus dimanfaatkan dengan baik oleh pengekspor dan nelayan. Dia mengatakan kualitas produk dan ketepatan waktu pengiriman harus diperhatikan pengekspor sehingga tiba di negara tujuan sesuai dengan kontrak yang disepakati.
Pemerintah, menurutnya akan memfasilitasi agar permintaan ekspor ikan di Sulut terus meningkat, serta mencarikan pasar baru.
Menurutnya, terus diekspornya ikan tuna beku ke Amerika menandakan kinerja ekspor perikanan Sulut semakin menggeliat, kendati adanya moraturium yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat. Ekspor ikan beku ke Amerika akan terus didorong ekspornya agar pengirimannya rutin dilakukan serta volumenya semakin meningkat.
"Ikan beku asal Sulut selain ikan tuna juga ikan cakalang yang sangat diminati masyarakat luar negeri," jelasnya.
Permintaan produk perikanan, baik ikan beku maupun ikan segar, dari negara tersebut diakui cukup tinggi.
Selain ke Amerika, negara-negara tujuan ekspor lainnya antara lain Jerman, Inggris, dan Belgia. Sedangkan negara di Asia di antaranya Korea, Taiwan, dan Tiongkok, serta beberapa negara di kawasan Timur Tengah dan Afrika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News