Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indika Energy Tbk (INDY) melihat pasar ekspor batubara tahun ini akan paling prospektif ke China.
"Pasar yang paling prospektif adalah China, di mana pemintaan batubara dari negara tersebut meningkat, disebabkan oleh produksi nasional yang menurun dan pembangkit listrik tenaga air mereka yang terkendala akibat kekeringan," jelas Head of Corporate Communication Indika Energy Ricky Fernando kepada Kontan.co.id, Senin (11/10).
Melansir laporan tahunan 2020, di tahun lalu INDY merealisasikan penjualan ekspor ke China sebanyak 11,5 juta ton atau 34,7% dari total penjualan. Volume penjualan ke China paling besar dibandingkan ke negara tujuan ekspor lainnya.
Masih melansir laporan yang sama, ekspor INDY ke India sebesar 3 juta ton, Malaysia 2,1 juta ton, dan sisanya dari negara lain seperti Korea, Filipina, Jepang, Taiwan, Singapura, dan lainnya.
Baca Juga: Zebra Nusantara (ZBRA) raup penjualan Rp 2,7 triliun pada kuartal III
Di sepanjang paruh pertama tahun ini pula, INDY mencatatkan kenaikan pendapatan dari penjualan ke pelanggan luar negeri.
Melansir laporan keuangan INDY di semester I 2021, produsen batubara ini mencatatkan penjualan batubara ke pelanggan luar negeri sebesar US$ 740,24 juta atau tumbuh 32,8% yoy dari yang sebelumnya US$ 557,73 juta di semester I 2020.
Kendati melihat pasar China yang prospektif, Ricky mengatakan, pihaknya tetap berkomitmen memenuhi kebutuhan domestik dan patuh pada peraturan DMO oleh pemerintah.
Di semester I 2021, penjualan batubara ke dalam negeri US$ 292,92 juta atau tumbuh 23% yoy dari US$ 237,80 juta di periode yang sama di tahun lalu. Secara keseluruhan, penjualan INDY pada paruh pertama tahun ini senilai US$ 1,28 miliar atau tumbuh 14,08% yoy dari sebelumnya US$ 1,13 miliar di semester I 2020.
Selanjutnya: Pasar ekspor batubara menjanjikan, bagaimana prospek kinerja Adaro Energy (ADRO)?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News