Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melambat selama tahun ini, kemungkinan tidak berdampak pada pasar kendaraan niaga. Pertumbuhan permintaan mobil niaga tahun ini diperkirakan tumbuh 5,8%.
Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi, menuturkan produksi kendaraan niaga terus naik dari tahun ke tahun. "Secara volume produksinya akan naik mengikuti volume permintaan, karena pertumbuhan ekonomi masih positif," ujar dia, belum lama ini.
Menurut Budi, hingga akhir 2013, produksi kendaraan niaga jenis truk akan mencapai 155.590 unit, atau tumbuh 5,8% ketimbang produksi tahun lalu, yaitu 143.010 unit. Sedang permintaan truk hingga akhir tahun ini diramal bakal menembus 151.608 unit, tumbuh 5,8% dari tahun lalu.
Kenaikan permintaan juga terjadi pada kendaraan niaga dengan ukuran yang lebih kecil, yakni pikap. Tahun ini, Budi menuturkan, produksi pikap bakal menembus angka 175.736 unit, tumbuh 3,52% dari tahun 2012. Sedangkan volume permintaan mobil pik-ap hingga akhir tahun ini diperkirakan bakal mencapai 175.604 unit, tumbuh 4,3% dari tahun sebelumnya.
Budi optimistis, tahun mendatang permintaan kendaraan niaga bisa tumbuh, setidaknya 5%. Untuk memenuhi pertumbuhan permintaan, menurut Budi, produsen kendaraan niaga domestik akan lebih giat menggenjot produksi mereka. Lebih lagi, sejak tahun 2000 pemerintah telah membebaskan pajak pembelian barang mewah (PPnBM) bagi mobil angkutan. Sehingga, "Investor lebih berani berinvestasi," ujar Budi.
Satu produsen kendaraan niaga yang menambah kapasitas produksinya adalah PT Isuzu Astra Motor Indonesia. Sejak dua bulan lalu, Isuzu membangun pabrik baru, berkapasitas produksi 80.000 unit, yang akan memproduksi kendaran kelas light truck. "Untuk tahap awal produksinya sekitar 52.000 unit per tahun," kata Puti Annisa, Marketing Communication Division Isuzu Astra Motor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News