kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.204   62,76   0,88%
  • KOMPAS100 1.106   11,08   1,01%
  • LQ45 878   11,31   1,31%
  • ISSI 221   1,16   0,53%
  • IDX30 449   6,13   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,20   0,97%
  • IDX80 127   1,37   1,09%
  • IDXV30 135   0,73   0,54%
  • IDXQ30 149   1,60   1,08%

Permintaan Perumahan Estat Meningkat


Jumat, 23 Juli 2010 / 07:45 WIB
Permintaan Perumahan Estat Meningkat


Reporter: Gloria Haraito |


JAKARTA. Para pengembang properti lagi berleha-leha. Wajar, perbaikan ekonomi bikin permintaan properti, khususnya perumahan estat meningkat. Melihat data lembaga riset Cushman & Wakefield, sepanjang semester I-2010 ini penyerapan rata-rata rumah di Jabodetabek mencapai 175,1 unit per bulan. Jumlah ini turun 3,6% dibandingkan dengan semester II-2009 yang sebesar 181,8 unit per bulan.

Meski penjualan unit rumah ini menurun, namun nilainya mengalami peningkatan 10,1% dari Rp 96,8 miliar menjadi Rp 106,7 miliar. Arief Rahardjo, Kepala Riset Cushman & Wakefield mengatakan, peningkatan penjualan ini disebabkan beberapa pengembang sudah menaikkan harga jual karena permintaan properti melonjak sejak awal tahun.

Arief memprediksi, kenaikan harga masih berlangsung hingga semester II-2010. Di Jakarta, akan terjadi kenaikan harga jual rumah hingga 5%. Sementara di Tangerang terjadi kenaikan harga 7%, Bogor dan Depok 4%, serta Bekasi 5%. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan biaya konstruksi di Jakarta dan Tangerang sebesar 3%, Bogor dan Depok 5% serta Bekasi 4%. Kenaikan tarif dasar listrik (TDL) juga menjadi salah satu pemicu kenaikan harga.

"Permintaan perumahan kelas atas seharga sekitar Rp 1 miliar kuat terlihat di Jakarta dan Tangerang," ujar Arief di Jakarta, Rabu (21/7). Lalu, permintaan kuat atas rumah kelas menengah seharga Rp 750 juta sampai Rp 1 miliar terlihat di Bekasi.

Adapun unit yang paling diminati berada di harga sekitar Rp 1 miliar. Rumah seharga itu paling banyak diburu di Jakarta. Rumah yang paling banyak diminati kedua berada di kisaran harga Rp 600 juta hingga Rp 700 juta yang menuai banyak permintaan di Tangerang. Rumah seharga 400 juta sampai Rp 500 juta juga paling banyak diminta di Bekasi. Sementara rumah seharga Rp 250 juta banyak diminta di Bogor.

Semester II-2010 ini, Cashman & Wakefield memperkirakan ada pasokan luas lahan perumahan estate sebesar 11.514 ha di Jakarta. "Mayoritas pengembangan aktif berlokasi di Tangerang dan Bekasi," terang Arief. Menurut catatan Cushman & Wakefield, di semester dua nanti akan ada pasokan perumahan sebanyak 238.715 unit. Jumlah ini tumbuh 2,5% dari semester II-2009.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×