Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam, anggota holding tambang MIND ID, menyambut positif rencana pemerintah memperkuat ketersediaan emas nasional melalui penerapan kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) atau kewajiban pasokan dalam negeri.
Corporate Secretary Division Head Antam Wisnu Danandi Haryanto mengatakan, kebijakan tersebut merupakan langkah strategis untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan masyarakat, keberlanjutan industri, dan peningkatan nilai tambah komoditas mineral nasional.
Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Rp 57.000 Jadi Rp 2.428.000 per Gram, Sabtu (18/10)
“Antam memandang rencana pemerintah untuk memperkuat pasokan emas dari sumber domestik sebagai langkah positif dalam mendukung ketersediaan emas bagi masyarakat Indonesia,” ujar Wisnu dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (18/10/2025).
Wisnu menambahkan, besaran DMO akan menjadi kewenangan penuh pemerintah, dengan mempertimbangkan kebutuhan pasar domestik, kapasitas produksi nasional, serta dinamika industri emas dan perak.
“Antam mendukung penuh langkah pemerintah dalam memastikan masyarakat Indonesia dapat memperoleh akses terhadap emas dari dalam negeri. Kami siap melaksanakan arahan pemerintah untuk memperkuat pasokan emas domestik,” jelasnya.
Baca Juga: Antisipasi Gangguan Pasokan, Pengusaha Dorong DMO Emas Mengacu Harga Pasar
Lebih lanjut, Antam menekankan pentingnya penerapan prinsip keadilan (fairness) agar seluruh pelaku industri baik penambang maupun pengolah memperoleh kepastian usaha dan nilai ekonomi yang seimbang.
“Kebijakan DMO diharapkan disusun dengan prinsip yang transparan dan berkeadilan, sehingga seluruh pelaku di rantai pasok dapat berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan industri emas nasional,” terang Wisnu.
Selain itu, Antam juga mendorong adanya sinkronisasi kebijakan lintas sektor agar implementasi DMO berjalan efektif.
Baca Juga: Antam (ANTM) Kekurangan Pasokan, ESDM Kaji Skema DMO Komoditas Emas
Menurut Wisnu, harmonisasi aspek perpajakan, tata niaga, dan regulasi pendukung sangat penting untuk membangun ekosistem logam mulia yang kuat dan berdaya saing.
Selanjutnya: Boeing Dapat Restu FAA untuk Tingkatkan Produksi 737 MAX Jadi 42 Pesawat per Bulan
Menarik Dibaca: Oppo Find X9 Pro Mengusung RAM 12 GB & Baterai Raksasa 7550 mAh! Intip Ulasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News