Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perpanjangan insentif PPN DTP 100% hingga Desember 2025 dinilai bisa mendorong daya beli properti di sisa tahun ini, terutama di tengah lesunya pasar hunian di tahun 2025.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Daniel Djumali mengatakan pasar properti hunian di tahun 2025 memang lebih lesu dibandingkan tahun lalu. Kondisi ini bahkan cenderung lebih buruk dari kondisi pada saat periode Covid-19.
“Kondisi ini disebabkan adanya penurunan daya beli, perekonomian, tolakan SLIK OJK karena pinjol, dan lainnya,” ungkap Daniel, kepada Kontan.co.id, Kamis (4/9).
Baca Juga: Apersi: Penjualan Rumah Subsidi Naik 40% pada Semester I-2025
Dia menjelaskan, hanya properti hunian rumah tapak dengan spek tertentu yang bisa bertahan di tengah kondisi saat ini.
Di mana, proyek perumahan dengan lokasi strategis dan dikembangkan oleh pengembang berpengalaman menjadi incaran para konsumen, khususnya untuk pasar MBR dan millenials.
Hal ini didorong pula oleh kebijakan pemerintah yang membebaskan BPHTB dan retribusi PBG untuk MBR.
Baca Juga: Apersi Usul Pemerintah Segera Kaji Kenaikan Harga Rumah Subsidi jadi Rp 250 Juta
“Di mana, kuota rumah subsidi bagi MBR untuk tahun 2025 ini, sudah ditambah dari semula 220.000 unit menjadi 350.000 unit,” tuturnya.
Di sisi lain, Apersi juga tengah menganalisis kemungkinan adanya oversupply di beberapa daerah tertentu, sebagai dampak dari penurunan daya beli masyarakat karena situasi saat ini.
Selanjutnya: Samsung S25 Ultra Jadi Raja Android Baru? Cek Inovasinya Lewat Ulasan Berikut
Menarik Dibaca: Promo JSM Superindo Periode 5-7 September 2025, Aice Box-Mama Lemon Diskon hingga 50%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News