Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Pemerintah terus berupaya mengerek jumlah angka kunjungan turis asing.
Kebijakan itu diimplementasikan pemerintah lewat penambahan masa berlaku visa yang disahkan Presiden pada 27 Juni 2016.
Aturan tersebut diprediksi berdampak pada beberapa sektor usaha di tanah air. Salah satunya adalah bisnis agen perjalanan.
Namun, bagi PT Panorama Sentrawisata Tbk, berkah perpanjangan visa tidak bisa dirasakan instan. Manajemen perusahaan agen perjalanan itu menilai, pada dasarnya kebijakan itu berpengaruh terhadap peningkatan konsumen.
Hanya saja, perusahaan berkode emiten PANR di Bursa Efek Indonesia itu memprediksi, dampak perpanjangan masa berlaku visa justru baru akan terjadi pada tahun berikutnya.
"Kalau sekarang pengaruhnya belum bisa dirasakan. Kebijakan visa tahun lalu saja baru bisa dirasakan tahun ini,” ujar Manager Media dan Komunikasi Panorama Sentrawisata Christine Lie kepada KONTAN, Rabu (13/7).
Lebih lanjut Christine menjelaskan, perpanjangan visa itu akan berpengaruh terhadap kontribusi inbound. ”Visa ini bersinggungan langsung dengan kebijakan pemerintah,” katanya.
Untuk diketahui, kontribusi inbound berarti perusahaan menyasar pasar wisatawan asing. Panorama mengaku siap menghadapi permintaan inbound tersebut.
Sebab, Panorama mendapat dukungan dari perusahaan wisata yang sudah diakuisi, yakni PT Buaya Travel Indonesia. Biro wisata ini mengkhususkan diri pada bisnis inbound.
Dalam catatan KONTAN, berkat akuisisi tersebut, bisnis inbound di kuartal satu mencapai 60%. Oleh sebab itu, Christine berharap, perusahaannya dapat menjaga kontribusi inbound tetap besar.
"Tren selama ini, wisatawan asing tertarik karena destinasinya, bukan karena harganya. Kebijakan baru itu juga akan lebih berpengaruh kepada kenyamanan, karena mempermudah wisatawan,” terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
