Reporter: Ragil Nugroho |
JAKARTA. Bisnis jasa transportasi seperti pesawat jet pribadi di Asia Tenggara khususnya Indonesia berkembang sangat pesat. Perusahaan seperti Embraer, Bombardier dan Hawker Beechcraft semakin sengit bersaing dan gencar mengincar pasar Asia bagi pesawat jet mereka.
Pasar raksasa China dan India memang penting, tapi mereka pun kian tertarik akan pertumbuhan ekonomi pesat di Asia Tenggara. Akhir 2011, Embraer menjual Lineage 1.000 pertamanya di Indonesia.
Pesawat jet kecil masih menjadi pilihan yang layak dipertimbangkan untuk Indonesia, dengan rangkaian pulau yang tersebar luas dan jaringan maskapai penerbangan yang belum menyeluruh. Menurut riset Hawker Beechcraft yang dikutip dari situs Hawker, ada 48 pesawat jet bisnis yang terjual di Indonesia antara 2006 dan 2010.
Dalam periode lima tahun sebelumnya, hanya ada 13 pesawat yang terjual. Sehingga total kenaikan menjadi 270%. Perusahaan itu juga telah menjual dua pesawat jet Hawker 900XP ke maskapai Lion Air.
Mereka bekerja sama untuk menyediakan jet pribadi bagi kaum jetset Indonesia. Hawker Beechcraft berkata industri ini sebetulnya jauh lebih sehat di Asia dibanding di AS, yang memiliki infrastruktur bandara dan perawatan pesawat yang lebih baik.
Menurut mereka, salah satu cara menganalisis pasar ini adalah dengan mengukur berapa banyak konsumen yang ingin menjual kembali pesawat mereka. Jika semakin banyak, bisa menjadi pertanda bahwa mereka sudah tak sanggup lagi menanggung biayanya. Data Hawker Beechcraft mengungkap 7% pesawat jet bisnis sedang ditawarkan untuk dijual, sedangkan di AS angkanya 12%, dan di Eropa 16%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News