kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.966.000   6.000   0,31%
  • USD/IDR 16.813   76,00   0,45%
  • IDX 6.755   31,74   0,47%
  • KOMPAS100 974   5,91   0,61%
  • LQ45 757   3,12   0,41%
  • ISSI 215   1,58   0,74%
  • IDX30 393   1,48   0,38%
  • IDXHIDIV20 470   -0,65   -0,14%
  • IDX80 110   0,74   0,67%
  • IDXV30 115   -0,24   -0,20%
  • IDXQ30 129   0,12   0,09%

Persaingan Bisnis Ride Hailing Semakin Ketat, Air Asia Ride Segera Hadir di Indonesia


Kamis, 15 September 2022 / 15:56 WIB
Persaingan Bisnis Ride Hailing Semakin Ketat, Air Asia Ride Segera Hadir di Indonesia
ILUSTRASI. Pemain Ride Hailing bertambah, Air Asia Ride dikabarkan akan hadir di Indonesia . REUTERS/Lim Huey Teng


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Layanan ride hailing AirAsia Ride asal Malaysia dikabarkan bakal segera meluncur ke pasar Indonesia mulai bulan November mendatang.

Perusahaan layanan transportasi online milik Capital A itu akan merambah pasar Indonesia dimulai dari kawasan Bali, paling lambat November 2022 mendatang.

CEO Capital A Tony Fernandez menjelaskan layanan ojek online AirAsia sendiri sekarang sudah mencakup beberapa kota besar di Malaysia. 

Baca Juga: Tony Fernandes Sebut AirAsia Ride Ekspansi ke Indonesia dan Singapura Akhir Tahun Ini

“Sudah ada lebih dari 2 juta perjalanan yang diselesaikan oleh 53.000 pengemudi saat ini. Pihaknya pun akan memperluas layanan ke beberapa negara, Indonesia salah satunya,” katanya dalam keterangan resminya, Kamis (15/9). 

Sejak diluncurkan di Kuala Lumpur pada Agustus 2021, AirAsia Ride telah menyelesaikan 2 juta perjalanan dengan total 53.000 pengemudi. Fernandes mengatakan perusahaan juga sedang mencari operator ride-hailing untuk akuisisi potensial untuk mendorong pertumbuhannya di wilayah tersebut.

"Kecepatan ke pasar adalah yang kedua bagi kami, tetapi kami tidak ingin membangun semuanya sendiri. Kami mungkin berkolaborasi atau mencari peluang anorganik di mana kami dapat menemukan teknologi dan keahlian yang tepat," tambah Fernandes.  

Baca Juga: CEO AirAsia Optimistis, Perjalanan Internasional akan Tetap Tumbuh di Tengah Omicron

Fernandes mengatakan Air Asia Group mencatatkan laporan kerugian bersih sebesar 1,8 miliar ringgit atau US$ 399 juta di paruh pertama 2022. Jumlah itu melebar dari kerugian 1,3 miliar ringgit pada periode yang sama tahun lalu. Hal itu disebabkan karena adanya kenaikan biaya bahan bakar dan pemeliharaan meningkat. 

“Tinta merah datang bahkan ketika pendapatan melonjak menjadi 2,3 miliar ringgit pada periode tersebut dari 710 juta ringgit pada tahun sebelumnya,” tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×