kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Persaingan kamera mirrorless makin ketat


Selasa, 16 Juli 2019 / 19:59 WIB
Persaingan kamera mirrorless makin ketat


Reporter: Eldo Christoffel Rafael, Muhammad Julian | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kebutuhan kamera mirrorless setiap tahun terus meningkat. Para produsen kamera pun bergerak cepat untuk mengikuti tren tersebut dengan mengeluarkan produk barunya.

Yase Defirsa, Senior Marketing Manager Canon Image Communication Product Division PT Datascrip menjelaskan pada semester I-2019 ini penjualan kamera keseluruhan mengalami penurunan sebesar 26% dibandingkan dengan semester pertama 2018, hal ini disebabkan perlambatan ekonomi, konsumen cenderung menahan konsumsinya yang disebabkan situasi ekonomi dan politik global maupun di Indonesia.

"Diharapkan pada semester ke-dua ini pasar kembali menggeliat, sehingga kami optimis dapat mencapai target penjualan kamera digital di Indonesia sebesar 120.000 unit di tahun 2019 ini," kata Yase kepada KONTAN, Selasa (16/7).

Adapun kontribusi terbesar dari target penjualan kamera Canon tahun ini tidak mengalami perubahan dengan kontribusi terbesar dari segmen kamera MILC (Mirrorless Interchangeable Lens Camera) atau yang lebih populer disebut kamera mirrorless. Disusul kamera DSLR dan kamera saku.

"Kebutuhan kamera mirrorless tiap tahun terus meningkat, sedangkan DSLR cenderung stabil dan kamera saku mulai tergerus oleh smartphone," jelasnya.

Demi kejar target tersebut, Canon memiliki strategi promosi. Promo-promo yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Canon juga mengadakan event fotografi bagi target market yang berbeda beda. Selain itu, Canon rutin meningkatkan product awareness dan product knowledge melalui iklan dan juga channel komunikasi lainnya termasuk melalui media sosial.

Meski Canon sudah lama mengeluarkan produk Mirroless tapi sejatinya tahun ini Canon serius menggarap pasar profesional fotografer. Saat ini Canon serius mengembangkan produk mirroless terutama kamera mirrorless Fullframe dengan sistem lensa RF yang baru. EOS R, merupakan kamera mirrorless fullframe pertama dari Canon yg diluncurkan di akhir 2018 dan tak lama kemudian pada awal 2019 Canon kembali meluncurkan kamera mirrorless fullframe EOS RP untuk segmen yang memerlukan harga lebih terjangkau.

"Kami menargetkan meraih pangsa pasar 45% untuk kamera saku, 79% untuk pasar DSLR dan 29% untuk Mirrorless, sehingga secara keseluruhan pasar kamera digital Canon menjadi market leader di Indonesia dengan penguasaan pasar sampai 44%," katanya.

Untuk bisa jadi penguasa pasar Canon aktif menjual secara online maupun gerai offline. Untuk itu Canon tetap dan terus mengembangkan jaringan purna jual di Indonesia. Saat Canon memiliki 38 jaringan Authorized Service Center, penambahan 6 jaringan dari 2018 dan terus dikembangkan.

"Seiring meningkatnya kebiasaan membeli via online, kami pun melakukan berbagai promosi di media online," kata Yase.

Pandangan serupa diungkapkan oleh Fujifilm Indonesia. Anggiawan Pratama, Marketing Manager Electronic Imaging PT Fujifilm Indonesia menilai pasar kamera tahun ini stagnan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini karena faktor politik dan juga ekonomi makro dalam negeri yang belum meningkat drastis.

"Kami juga melihat puncak permintaan kamera mirroless tahun lalu karena produknya masih terbilang baru. Tahun ini market sudah dewasa dan banyak pemain baru di kamera mirrorless," kata Anggiawan kepada KONTAN, Jumat (12/6).

Demi bisa meningkatkan penjualan Fujifilm terus mengeluarkan produk kamera dan lensa terbaru. Hanya saja tak seperti merk Canon maupun merk lain yang masuk ke kamera mirroless Fullframe. Fujifilm masih percaya akan kualitas kamera mirroless Advanced Photo System type-C (APS-C). "Karena kami lihat titik seimbang video dan foto di teknologi APS-C," katanya.

Menurutnya pasar kamera mirroless saat ini mencapai 10.000 unit per bulan. Tahun lalu dari data Fujifilm angka penjualan kamera mirroless domestik mencapai 9.000 unit sampai 10.000 ribu unit per bulan. "Kami berusaha mempertahankan pangsa pasar sebesar 35%," tambahnya.

Sekedar info, Selain kantor pusat di Jakarta PT Fujifilm Indonesia juga memiliki kantor cabang di Surabaya, Bandung, Yogyakarta, dan Makassar. Pada saat ini, PT Fujifilm Indonesia memiliki delapan unit bisnis yang terdiri dari divisi Electronic Imaging (kamera dan lensa), divisi Photo Imaging (mesin pencetak foto, kertas foto dan Instax), divisi Graphic Art (mesin digital printing, offset dan onset), divisi Medical (alat-alat kesehatan), divisi Industrial Products (Prescale dan NDT), divisi Recording Media, divisi Optical Device dan divisi Life Science (perawatan kulit).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×