kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Persaingan sengit bisnis mi instant


Selasa, 18 Oktober 2016 / 21:02 WIB
Persaingan sengit bisnis mi instant


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Ceruk pasar mi instant di dalam negeri masih lebar. Sejumlah produsen mencoba ikut mencecap bisnis mi instant dengan menelurkan produk inovasi, baik dari segi varian rasa maupun kemasan.

PT Nissin Food Indonesia misalnya, pada Mei 2016 lalu meluncurkan produk mi dalam kemasan cup dengan varian seafood gurih pedas dan tomyum asam pedas. Di bulan Juni, Nissin juga meluncurkan mi ramen UFO rasa saus Jepang. Boleh dibilang, Nissin terfokus untuk menyasar pasar mi instan jenis ramen.

“Dalam menghadapi kompetitor memang kami mencari poin diferensiasi,” kata Sheila Novka, Public Relation PT Nissin Food Indonesia kepada KONTAN, Senin (18/10).

Grup Mayora juga ikut meraup pasar makanan cepat saji ini dengan meluncurkan produk mi instan merek "Bakmi Mewah". Sebelumnya Mayora yang selama ini lebih banyak memproduksi biskuit.

Vienno Monintja, Marketing Director M1 PT Mayora Indah Tbk, mengatakan, saat ini Mayora terfokus untuk mengembangkan mi instan dengan kualitas rasa restoran. “Trennya saat ini kan memang mau makan praktis tapi rasa dan kualitas kayak restoran,” kata Vienno Mayora menyasar kelas menengah ke atas sebagai strategi bisnis. 

Sementara salah satu pemain besar di bisnis ini yakni Indofood, sudah cukup kuat menyasar pasar mi instan rasa lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×