kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pertamina anggap penting kilang TPPI


Jumat, 28 Maret 2014 / 20:45 WIB
Pertamina anggap penting kilang TPPI
ILUSTRASI. Erling Haaland Top skor Liga Inggris 2022/2023 pekan 15.


Reporter: Ranimay Syarah | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pengambilalihan kilang TPPI di Tuban dari PT Trans Pasific Petrochemical Indotama (TPPI) memiliki arti yang penting bagi PT Pertamina (Persero).

Mendesaknya kebutuhan kilang untuk Indonesia memang tidak bisa ditoleransi lagi sebab saat sejak 30 tahun ini, Indonesia masih mengandalkan kilang-kilang tua peninggalan zaman Presiden Soeharto. Pemerintah pun saat ini berupaya merayu investor untuk membangun kilang.

Kilang TPPI di Tuban ini sebetulnya tidak memiliki kapasitas besar, hanya 100.000 barel per hari, namun PT Pertamina berambisi untuk menguasai kilang tersebut.

Padahal, kata Fachmi Radhi, Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada, kilang TPPI merupakan kilang yang memiliki desain yang berbeda dengan jenis minyak mentah di Indonesia.

"Kilang TPPI pada awal dibangun, difungsikan untuk mengolah minyak mentah asal Timur Tengah, seperti saharan crude, bukan jenis minyak mentah dari Indonesia, " kata Fachmi. Jadi, walaupun Pertamina mengambilalih kilang tersebut, kilang itu tidak bisa digunakan untuk mengolah kondesat hasil lapangan-lapangan minyak Pertamina.

Namun, Afdal Bahaudin, Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Resiko Pertamina mengatakan Pertamina akan terus berupaya untuk menjadikan itu aset Pertamina. "Kilang TPPI itu penting bagi Pertamina, tapi tidak mudah ambil alih, karena urusan pembelian saham, risiko hukum, kreditur. Tapi bagaimana pun kita ingin TPPI jadi milik Pertamina, " kata Afdal kepada Kontan, Jumat (28/03).

Fachmi bilang, daripada Pertamina repot-repot mengambil alih kilang tersebut, sebaiknya Pertamina bangun kilang sendiri yang desainnya cocok dengan jenis minyak dari Indonesia. "Sepertinya percuma saja, kalau mereka (Pertamina) menguasai, sumber minyaknya juga mesti impor. Dan itu malah jkadi kontraproduktif dan tidak efisien, lebih baik mereka bangun baru saja, " kata Fachmi.

Pengelola kilang TPPI adalah PT TPPI yang tidak mampu membayar hutang kepada Pertamina sebesar US$ 406 juta dan banyak hutang ke pihak lain. PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) senilai Rp3,26 triliun, Open account US$ 183 juta, SKK Migas US$ 169 juta, serta kreditur lain hingga US$ 1 miliar.

Ketidakmampuan TPPI membayar hutang yang begitu besar sempat membuat kilang tersebut sempat tidak beroperasi sejak Desember 2011 lalu. Pertamina merasa mengambilalih kilang TPPI sudah otomatis menjadi hak Pertamina karena urusan utang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×