Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Mesti Sinaga
JAKARTA. PT Pertamina (Persero) menambah kapal pengangkut BBM dengan diserahterimakannya kapal Pangkalan Brandan, kapal white oil tanker berkapasitas 17,500 long ton deadweight (LTDW) dari PT PAL Indonesia.
Kapal ke-2 yang dibangun oleh PAL ini merupakan sister ship dari kapal Pagerungan yang telah diserahterimakan ke Pertamina pada 12 November 2014. Kontrak pembangunan kapal Pangkalan Brandan bernilai sekitar US$ 24 juta.
Kapal Pangkalan Brandan yang membuatanya menelan investasi US$ 24 juta merupakan kapal milik Pertamina yang ke-69 dari total 200-an kapal yang dioperasikan dalam menjamin keamanan pasokan energi di dalam negeri.
Dalam tiga bulan ke depan Pertamina akan maksimalkan performa kapal untuk mendistribusikan minyak olahan Pertamina. Secara bersamaan dilakukan pula persiapan pemenuhan aturan administrasi yang dipersyaratkan Terminal Approval sebelum melakukan trading out.
Utilisasi kapal ini akan digunakan untuk alokasi pengiriman BBM dari dan ke Pelabuhan Balongan - Tuban - Tanjung Wangi dan depot wilayah Kalimantan dan Sulawesi.
"Komitmen untuk turut serta membangun industri maritim nasional telah kami buktikan sekali lagi dengan dilakukannya serah terima kapal Pangkalan Brandan ini," kata Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang dalam siaran pers, Kamis (19/3), “Pelaku bisnis maritim di Indonesia tentu sudah mengerti dan paham kesulitan melakukan investasi pembangunan kapal baru di galangan dalam negeri, namun sekali lagi Pertamina menyerap semua potensi dan kendala tersebut dengan satu tujuan, Pertamina maju bersama industri maritim nasional.”
Keputusan manajemen Pertamina mengembangkan penguatan armada milik diyakini dapat meningkatkan efisiensi biaya transportasi migas sehingga dapat memberikan margin lebih baik.
Hingga akhir 2015, Pertamina berencana menerima kapal baru yang dibangun di galangan dalam negeri lainnya. Di antaranya yang sudah memasuki tahap cargo oil tank coating yakni kapal tanker 17.500 LTDW bernama Pattimura dan Parigi yang dibangun PT Anggrek Hitam Batam. Kapal lainnya, kapal tanker 17.500 Pasaman yang dibangun di galangan PT Multi Ocean Shipyard, Karimun.
"Pertamina melalui rencana jangka panjang penguatan armada milik, telah berkomitmen untuk mengedepankan kerjasama dengan mitra nasional sebagai pembangun kapal yang dibutuhkan perusahaan sesuai dengan kompetensinya,” ujar Ahmad Bambang
Ahmad menambahkan, Pertamina secara konsisten juga menjaga kepatuhan terhadap azas cabotage dalam semangat memberdayakan bisnis maritime di dalam negeri terkait kepemilikan kapal, pengibaran bendera Indonesia dan pemberdayaan awak kapal berkebangsaan Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News