Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren kendaraan listrik membuat pemerintah reaktif untuk membangun infrastruktur pengisian listrik. Hari ini PT Pertamina (Persero) membangun Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) bernama Green Energy Station (GES) sebagai sarana pengisian daya untuk kendaraan listrik yang akan menjadi kendaraan di masa depan.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan, Pertamina siap menghadapi disruption business dari kendaraan konvensional berbahan bakar minyak kearah kendaran listrik. Pertamina akan menghadirkan fasilitas pengisian listrik untuk kendaraan listrik dalam rangka mengembangan ekosistem bisnis kendaraan listrik ke depan.
Dia menjelaskan, konsep utama GES memiliki 3 konsep. Pertama, konsep green yang memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di area SPBU yang dimiliki. Kedua, konsep future yang memiliki EV Charging Station.
Ketiga, Konsep Digital yaitu MyPertamina yang menjadikan pembayaran di SPBU cashless serta adanya self-service. "Kedepan GES diproyeksikan akan menjadi tempat untuk pengisian baterai EV serta tempat untuk swapping baterai yang didedikasikan untuk sepeda motor listrik kecil," ujar Nicke, Senin (12/10).
Saat ini, pilot project GES telah hadir menjawab tantangan tersebut. Di SPBU ini telah terpasang 4 (empat) unit charging station dimana dua unit merupakan tipe fast charging yang mampu mengisi penuh baterai kendaraan listrik dalam waktu kurang dari 15 menit dan dua unit merupakan tipe normal charging.
Dalam pengembangan konsep tersebut, Pertamina mendapatkan dukungan penuh dari berbagai sektor seperti Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, Kementerian Perindustrian, serta sinergi BUMN dengan Telkom dan PLN, lembaga pendidikan melalui UI, dan pelaku bisnis kendaraan listrik BMW, Toyota, Mitsubishi, dan Gesits serta pelaku bisnis charging station Bosch.
Sementara, Sofyan Yusuf, Direktur Utama PT Pertamina Retail menjelaskan Green Energy Station (GES) di SPBU COCO Pertamina 31.12.902 yang terletak di Jl HR Rasuna Said, Kuningan merupakan pilot project awal.
Sofyan mengaku untuk saat ini ekspansi masih melihat animo masyarakat yang berada di GES tersebut. Serta untuk dalam tahap studi ini, tarif pengisian masih digratiskan. "Tapi kami berencana membangun satu Stasiun Pengisian Listrik khusus yang tidak tergabung dengan SPBU di area Pakubowono Jakarta," kata Sofyan.
Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN, I Made Suprateka, menjelaskan PLN siap untuk membangun t Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) di Indonesia "SPLU ini penting bagi daerah-daerah yang sulit terjangkau minyak tapi listrik sudah masuk. Misalnya di daerah Asmat, Papua sudah ada," papar Made kepada Kontan.co.id, Senin (12/10).
Made menambahkan tiapp tahun PLN berencana menambah SPLU. Dari catatannya saat ini sudah ada 1.797 SPLU yang berada di area Jakarta. "Kami juga mau nantinya di rumah-rumah bisa mengisi kendaraan listriknya sendiri," paparnya.
Ogi Ikematsu, Director of Coordination & Development Division PT MMKSI menjelaskan, Mitsubishi Motors mendukung upaya pemerintah Indonesia untuk beralih ke kendaraan yang menggunakan daya listrik. "Suatu kebanggan bagi kami dimana quick charger Mitsubishi Motors dapat menjadi bagian dari pilot project fasilitas pengisian daya di Indonesia," kata Ogi, Senin (10/12).
Untuk waktu peluncuran kendaraan listrik di Indonesia, Ogi mengaku Mitsubishi masih menunggu detail resmi regulasinya di Indonesia. Jika sudah jelas, maka akan segera dapat diluncurkan di Indonesia. "Kami butuh panduan bagaimana bentuk insentifnya dan regulasinya. Supaya kami bisa memutuskan strategi yang tepat," paparnya.
Ogi menambahkan jika pasar PHEV terus membesar di Indonesia dan Mitsubishi bisa jual volume besar maka Mitsubishi akan merencanakan untuk melokalisasika kendaraan listriknya. "Tapi tentu untuk awalnya kita pasti impor dulu, baru setelah permintaan meningkat baru bisa direncanakan untuk dilokalisasi," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News