Reporter: Havid Vebri | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. PT Pertamina (Persero) masih mengkaji ulang perlu atau tidaknya korporasi mengajukan pinjaman jangka panjang baru. Hal ini dilakukan lantaran kondisi kas perusahaan masih snagat gemuk, yakni hampir setara US$ 5 miliar.
Selain itu, perusahaan pelat merah ini juga masih mempuyai fasilitas pinjaman jangka pendek berjumlah di atas US$ 5 miliar, yang jika digunakan pun hanya habis seperempatnya.
"Keadaan kas Pertamina sangat baik, saat ini di atas US$ 5 miliar. Kami juga punya fasilitas pinjaman jangka pendek yang cukup besar," kata Wianda Pusponegoro, Vice President Corporate Communication Pertamina dalam keterangan tertulis, Selasa (18/8).
Kalau pun jadi mengajukan pinjaman jangka panjang baru, Pertamina akan mengkaji dulu jumlah pinjaman yang dibutuhkan, waktu, dan rencana-rencana investasinya.
Menurut Wianda, kuatnya kondisi kas perusahaan karena Pertamina telah melakukan beberapa hal. Antara lain terealisasinya pengadaan minyak mentah melalui ISC, penurunan losses, dan efisiensi. "Jadi dengan efisiensi di dalam, kemudian mendapatkan revenew dari kinerja operasi, kami harap bisa mencapai target yang sudah ditetapkan," katanya.
Pertamina juga sedang mengevaluasi capaian sejumlah target investasi yang akan dikerjakan. Investasi diperlukan untuk dua hingga tiga tahun ke depan, di antaranya untuk meningkatkan volume produksi dan kompleksitas kilang. "Itu semua sudah kami perhitungkan dan kami berharap bisa direalisasikan sesuai target yang sudah dirancang," ujarnya.
Pada semester I tahun 2015, Pertamina membukukan kinerja positif. Selain pertumbuhan kinerja operasi, laba bersih perusahaan telah mencapai US$ 470 juta. Kondisi ini membuat perusahaan optimistis mencapai target laba bersih yang sudah ditetapkan untuk tahun ini.
"Sangat optimis, karena target laba bersih Pertamina sekitar US$ 1,7 miliar. Pada semester I sudah mendapatkan profit US$ 570 juta. Itu juga ada bagian dari efisiensi yang dilakukan Pertamina, yakni mencapai US$ 249 juta," katanya.
Jadi, lanjut Wianda, selama Pertamina bisa mencapai target efisiensi sejumlah US$ 500 juta dan target revenue, Pertamina optimistis mencapai target laba barsih yang sudah ditentukan. "Jadi, kami tetap optimis, bahwa target akhir tahun laba bersih US$ 1,7 milyar bisa tercapai," tandasnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News