Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Rencana besar PT Pertamina (Persero) untuk terus meningkatkan produksi migas dengan menambah jumlah portofolio blok-blok migas terutama blok migas di luar negeri tidak selalu berjalan mulus. Seperti rencana besar Pertamina untuk mengakuisisi dua blok migas di Iran dan dua blok migas di Rusia tahun ini belum bisa terealisasi.
Belakangan, Pertamina justru malah akan fokus hanya mengejar akuisisi satu blok di Iran. Hal itu pun diamini oleh Direktur Hulu Pertamina, Syamsu Alam. Dia bahkan menyebut blok yang akan jadi fokus Pertamina saat ini hanyalah blok Mansouri di Iran.
Alasannya, Pertamina lebih percaya diri bisa memenangi lelang blok Mansouri tersebut. Sebab perusahaan plat merah ini mengklaim memiliki tawaran yang lebih bagus dibanding kompetitornya.
"Kan ada dua blok, Ab-Teymour dan Mansouri. Di masing-masing blok itu kami ada kompetitor satu-satu, sekarang kami kejar Mansouri, dari dua bidder itu kelihatannya kami paling bagus, makanya kami diskusi teknis dan mudah-mudahan mereka satisfied," ujar Alam, Kamis (13/7) lalu.
Lebih lanjut Alam bilang Pertamina memang telah melewati evaluasi teknikal oleh National Iranian Oil Company (NIOC). Tahapan selanjutnya adalah pembahasan terms and conditions sebelum menandatangani kontrak untuk blok tersebut.
Makanya untuk menindaklanjuti proses lelang blok Mansouri tersebut, tim Pertamina bertandang ke Iran demi bertemu NIOC pada pekan ini. Pertemuan dengan NIOC dilakukan untuk membahas terms and conditions blok Mansouri.
"Minggu ini tim berangkat ke sana untuk bicara mengenai terms and condition-nya. Sekarang ada Iranian Petroleum Contract, nah itu yang akan kami pakai untuk menghitung komersialnya seperti apa," jelas Alam.
Biarpun telah memasuki tahapan pembahasan terms and conditions tersebut, namun Alam belum bisa memastikan waktu pasti selesainya proses lelang blok Mansouri. Pasalnya semua proses tergantung pada NIOC.
"Belum tahu kapan closing-nya. Belum tahu apakah (tahun ini) bisa," imbuhnya.
Sementara untuk proses akuisisi satu blok lainnya di Iran yaitu Ab-Taymour masih belum masuk ke tahapan selanjutnya. Biarpun Pertamina juga telah memasukkan penawaran di blok tersebut.
Begitu pun dengan proses akuisisi dua blok migas di Rusia yang masih terganjal. Namun Alam memastikan masalah untuk proses akuisisi dua blok di Rusia bukan terkait dengan kilang Tuban yang akan dibangun oleh Pertamina dan Rosneft.
Alam bilang proses akuisisi dua blok Pertamina masih terganjal perhitungan pajak untuk mengakuisisi dua blok tersebut.
"Masih ada beberapa yang kami hitung karena itu kan menyangkut tax dan segala macam. Kan kami di sana belinya PI, kalau barang ini dibawa ke Indonesia segala macam ini ada hitungan tax-nya. Ini yang lagi kami hitung, masuk enggak nih," jelas Alam.
Makanya Alam belum bisa memastikan kapan proses akuisisi dua blok di Rusia bisa selesai. "Belum karena masalah tax itu," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News