CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.916   -90,00   -0,57%
  • IDX 7.267   -42,15   -0,58%
  • KOMPAS100 1.111   -6,52   -0,58%
  • LQ45 882   -4,75   -0,54%
  • ISSI 220   -1,22   -0,55%
  • IDX30 451   -2,64   -0,58%
  • IDXHIDIV20 543   -3,73   -0,68%
  • IDX80 127   -0,80   -0,62%
  • IDXV30 136   -1,55   -1,13%
  • IDXQ30 150   -1,00   -0,66%

Pertamina Geothermal (PGEO) Serap Capex US$ 84,05 Juta per September 2024


Selasa, 12 November 2024 / 18:57 WIB
Pertamina Geothermal (PGEO) Serap Capex US$ 84,05 Juta per September 2024
ILUSTRASI. Pekerja memeriksa pipa Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) di Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Karaha, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (29/10/2024). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat hingga tahun 2024, realisasi dana bonus produksi dari lapangan panas bumi di Indonesia mencapai angka yang signifikan, yaitu lebih dari Rp950 miliar sejak tahun 2015 dan telah memberikan dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/aww.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan panas bumi pelat merah, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mengungkapkan hingga akhir September 2024, penyerapan capital expenditure (capex) alias belanja modal mencapai US$ 84,05 juta,

Manager Corporate Communication & Stakeholder Management Pertamina Geothermal Energy Muhammad Taufik mengatakan, penyerapan capex tersebut mencakup berbagai proyek seperti pengembangan unit di Lumut Balai dan eksplorasi di Kotamobagu dan Lahendong.

Baca Juga: Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Batal Akuisisi Dua Aset Panas Bumi, Ini Alasannya

Taufik menjelaskan, strategi pengelolaan capex PGEO bersifat oportunistis, dengan alokasi yang dapat dialihkan ke peluang lain, baik untuk pengembangan organik maupun anorganik.

Namun, capex anorganik ini realisasinya sangat bergantung pada faktor eksternal, termasuk kesesuaian harga, kondisi pasar, dan hasil due diligence yang sedang berlangsung.

"Kami tetap fokus pada pemanfaatan dana internal perusahaan, termasuk dari kas dan sisa IPO, untuk mendukung target pengembangan bisnis organik dan mencapai bauran energi sesuai target pemerintah," kata Taufik kepada Kontan.co.id, Selasa (12/11).

Baca Juga: Pertamina Siapkan US$ 5,7 Miliar untuk Pengembangan EBT hingga 2029

 

Sementara itu, lanjut Taufik, PGEO juga tetap terbuka untuk mengeksplorasi peluang pendanaan eksternal guna mengakselerasi proyek-proyek pengembangan yang ada, sehingga efektivitas penggunaan capex tetap optimal meskipun terdapat perubahan rencana akuisisi.

Sebelumnya, PGEO memastikan batal merealisasikan belanja modal sebesar US$ 300 juta atau setara Rp 4,75 triliun untuk mendukung ekspansi anorganik pada tahun buku 2024.

Penyebab batalnya serapan capex anorganik itu karena manajemen PGEO menyepakati untuk tidak melanjutkan aktivitas merger dan akuisisi (M&A) pada tahun ini.

Seperti diketahui, entitas usaha Grup Pertamina tersebut sebelumnya sempat melirik potensi pengembangan panas bumi di Turki, termasuk perusahaan membuka opsi untuk mengambilalih perusahaan di dalam negeri (local company).

Selanjutnya: Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Batal Akuisisi Dua Aset Panas Bumi, Ini Alasannya

Menarik Dibaca: Cuaca Besok di Wilayah Yogyakarta, Hujan Ringan di Empat Kabupaten

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×