Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina Hulu Energi (PHE) berhasil mencatatkan kinerja positif produksi minyak dan gas bumi di tengah musibah kebocoran gas yang terjadi di sumur YYA-1 milik Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ).
Direktur Utama PHE Meidawati menjelaskan pada semester I 2019, PHE berhasil mencatatkan produksi minyak melampaui target dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan sebesar 79,5 ribu barel per hari (bph).
Baca Juga: 60% mature asset, perlu ada percepatan proyek migas untuk kejar produksi
"Realisasi produksi di atas target semua, untuk minyak hingga Juni mencapai 101%, atau sebesar 80,2 ribu bph," jelas Meidawati, Minggu (11/8).
Sementara itu, Meidawati menambahkan, realisasi produksi gas juga menunjukkan hasil positif. Produksi gas per semester I 2019 tercatat sebesar 828 juta kaki kubik per hari (MMscfd) dari target RKAP sebesar 779 MMscfd.
Meidawati menegaskan, masalah kebocoran gas pada proyek YY milik PHE ONWJ tidak mempengaruhi kinerja sester I sebab kebocoran baru terjadi pada 12 Juli lalu.
Baca Juga: PHE ONWJ perkuat penanganan di Pantai Karawang dengan tambah personil
Meski demikian, Meidawati menyebut Blok ONWJ masih menjadi andalan PHE dalam produksi minyak. "Kontribusi terbesar minyak dari ONWJ dan untuk gas dari Blok Tomori," jelas Meidawati.
Masih menurut Meidawati, Blok Offshore South East Sumatera (OSES) turut memberi sumbangsih dalam pencapaian produksi di semester I 2019.
Demi terus meningkatkan kinerja di tengah musibah kebocoran gas Blok ONWJ, Meidawati tidak menutup kemungkinan untuk mencari tambahan produksi lainnya. "Masih ada 6 bulan, kita optimalisasi, kita cari peluang di tempat lain," sebut Meidawati.
Baca Juga: Tumpahan Minyak Milik Pertamina di Blok ONWJ, Baru Pulih Tahun 2020
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto beberapa waktu lalu mengungkapkan, kinerja PHE ONWJ kemungkinan besar akan terganggu pada semester dua.
"Untuk PHE ONWJ memang di semester II akan lebih terganggu akibat kasus kebocoran gas dan tumpahan minyak di Sumur YYA-1," sebut Dwi beberapa waktu lalu.
Lebih jauh Meidawati mengungkapkan, realisasi investasi PHE pada semester I 2019 masih belum mencapai target. "Target Juni US$ 205 juta sementara realisasi US$ 118 juta," sebut Meidawati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News