Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melakukan debut di pasar modal internasional dengan menerbitkan obligasi global (Global Bond) senilai US$ 1 miliar untuk jangka waktu 5 tahun dalam skema Reg S / 144A (Obligasi).
Obligasi yang ditawarkan dengan harga par dan memiliki tingkat kupon sebesar 5,25% ini mendapatkan peringkat Baa2 dari Moody’s Investor Service dan BBB dari Fitch Ratings.
Direktur Keuangan dan Investasi PHE Dannif Danusaputro mengatakan, perusahaan berkomitmen untuk tetap menjalankan operasi yang bertanggung jawab dengan tetap memperhatikan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG), sejalan dengan tujuan untuk menciptakan nilai berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan.
“Respons positif dari investor global mencerminkan kepercayaan mereka terhadap kinerja operasional dan keuangan PHE serta peran strategis kami dalam mendukung ketahanan energi nasional,” kata Dannif dalam keterangan resmi, Sabtu (17/5).
Baca Juga: Pertamina Hulu Energi (PHE) Pacu Produksi Gas di Wilayah Indonesia Timur
Dannif menjelaskan, dana yang diperoleh dari penerbitan ini akan digunakan untuk keperluan umum Perusahaan, termasuk pelunasan pinjaman yang akan jatuh tempo dan memperkuat belanja modal (capex).
Setelah meluncurkan Program Global Medium-Term Note (GMTN) pada awal Mei 2025, PHE melakukan serangkaian kegiatan investor meeting secara intensif. Dalam kegiatan ini, PHE bertemu dengan lebih dari seratus investor dari Asia, Amerika, dan Eropa secara online.
Selama kegiatan tersebut, investor menaruh perhatian besar terhadap kebijakan dan strategi Environmental, Social, and Governance (ESG) Perusahaan.
Penerbitan obligasi perdana, yang menjadi bagian dari GMTN, mendapat respons yang sangat positif dari investor global, dengan jumlah permintaan akhir mencapai lebih dari US$ 2,4 miliar, atau mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sekitar 2,4 kali dari jumlah yang ditawarkan.
Baca Juga: Pertamina Hulu Energi (PHE) Jajaki Potensi Produksi LPG dari Lapangan Migas
Obligasi ini diserap oleh 142 investor global. Sebanyak 43% obligasi diserap oleh investor Asia, 30% investor Amerika Serikat, dan 27% investor di kawasan Eropa, Timur Tengah dan Afrika (EMEA).
Berdasarkan jenis investor, alokasi obligasi adalah 78% kepada manajer aset/fund manager, 10% kepada perusahaan asuransi/dana pensiun, 5% kepada dana investasi negara/bank sentral/lembaga resmi, 4% kepada bank, dan 3% kepada bank swasta/jenis lainnya.
Obligasi ini dijadwalkan akan selesai pada 21 Mei 2025 dan direncanakan untuk dicatatkan di Bursa Efek Singapura. Dalam transaksi ini, Citigroup, Deutsche Bank, HSBC, Mandiri Securities, dan MUFG bertindak sebagai Joint Bookrunners.
Baca Juga: Pertamina Hulu Energi Ungkap Potensi KUFPEC Jadi Calon Operator Baru Natuna D-Alpha
Selanjutnya: Ekonom Bank Mandiri Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Jadi 4,93% YoY pada 2025
Menarik Dibaca: Resep Kuah Bakso Bening yang Segar dan Super Ngaldu, Rahasia dari Dapur Rumahan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News