Reporter: Gentur Putro Jati |
JAKARTA. PT Pertamina Hulu Energi sepertinya harus bersabar untuk menggelar penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO).
Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi Dwi Martono bilang, saat ini masih pihaknya masih terus mengkaji proses IPO-nya. Sayangnya, sampai sekarang proses tersebut belum rampung. "IPO kemungkinan akan dilakukan pada tahun 2011," kata Dwi kepada KONTAN Online, Selasa (3/8).
Soal besaran saham yang dilepas, pihaknya belum menentukan besarannya. Pasalnya, Pertamina Hulu Energi masih menunggu PT Pertamina (Persero) sebagai pemegang saham. "Kami ingin melepas saham 10% saja untuk IPO ini," kata Direktur Keuangan PT Pertamina Hulu Energi Hemzairil.
Akhir pekan lalu, DPR minta agar pemerintah menghitung ulang rencana pelepasan saham tersebut. Alasannya, Pertamina merupakan aset negara sehingga pelepasan sahamnya harus hati-hati. Mereka khawatir rencana penawaran saham perdana ini malah merugikang negara.
Selain itu, DPR menilai sektor usaha Pertamina sangat luas mulai dari hulu hingga hilir di sektor minyak dan gas (migas). “Bila ada saham yang dimiliki investor, takutnya kontrol kebijakan pemerintah akan berkurang,” kata Ketua DPR Marzuki Alie saat memimpin Sidang Paripurna, Jumat (30/7).
Bila ini terjadi, Marzuki khawatir kebijakan kontrol migas tidak lagi berpihak ke masyarakat kecil. Namun, malah condong ke sisi bisnis yang lebih menguntungkan investor. “Pertamina adalah BUMN yang strategis, pemerintah harus hati-hati mengelolanya,” kata Marzuki.
Asal tahu saja, Pertamina telah mengajukan rencana penawaran saham perdana Pertamina Hulu Energy (PHE) pada awal Juni lalu ke DPR. Melalui IPO tersebut, Pertamina menargetkan bisa mendapatkan dana Rp 10 triliun untuk ekspansi bisnis di dalam dan luar negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News