kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina Hulu Mahakam rampungkan fabrikasi proyek Peciko 8A


Kamis, 17 September 2020 / 16:19 WIB
Pertamina Hulu Mahakam rampungkan fabrikasi proyek Peciko 8A
ILUSTRASI. Pertamina Hulu Mahakam


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Hulu Mahakam telah merampungkan fabrikasi proyek Peciko 8A senilai US$ 15,3 juta pada Kamis (17/9).

Adapun, pada hari ini PHM melakukan sail away ceremony atau upacara peluncuran ke laut yang meliputi pemasangan booster compressor dan berbagai komponen pendukungnya, serta modifikasi anjungan, yang akan dilakukan di anjungan SWP-G Lapangan Peciko, di lepas pantai Kalimantan Timur.

Sail Away Ceremony ini berlangsung di fasilitas PT Asta Rekayasa Unggul, di Kec. Samboja, Kab. Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, dan tersambung secara daring, Kamis (17/9).

Direktur Teknik Lingkungan Ditjen Migas Adhi Wibowo mengapresiasi rampungnya tahapan fabrikasi dan penggunaan tingkat komponen dalam negeri yang mencapai 52%.

Baca Juga: Bahas draf RUU BUMN, anggota Komisi VI DPR ini minta kewenangan awasi anak cucu BUMN

Ia melanjutkan, kehadiran proyek ini diharapkan mampu menjaga tingkatan produksi WK Mahakam. "Semua harus memegang komitmen agar tingkat produksi tidak turun," ujar Adhi dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id.

Sementara itu, Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno menilai upaya PHM dalam menjaga produksi WK Mahakam sejalan dengan target produksi minyak 1 juta barel per hari (bph) dan gas 12.000 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd) pada 2030 mendatang.

"Dengan fasilitas tambahan ini, diharapkan upaya mempertahankan penyediaan gas sebesar 8 mmscfd dapat tercapai dan akan terjadi penambahan produksi di Lapangan Peciko sebesar 7,3 miliar standar kaki kubik (BSCF) gas dan 18,4 ribu barel (Mbbls) kondensat," kata Julius.

Direktur Utama Pertamina Hulu Indonesia Chalid Said Halim mengharapkan kehadiran proyek Peciko 8A dapat memperpanjang usia produksi tujuh sumur yang terletak di platform SWP-G hingga 2028.

Nantinya, langkah serupa juga akan diterapkan pada sumur-sumur lain di Lapangan Peciko.

"Secara teknis proyek ini cukup menantang, karena para engineer di PHM harus memodifikasi anjungan yang sebelumnya sudah pernah dimodifikasi. Tantangan lainnya adalah proyek ini harus tetap selesai tepat waktu walau di tengah pandemi COVID-19, agar keekonomian nya terjaga," kata Chalid.

Baca Juga: Setelah kritik Pertamina dan Kementerian BUMN, Ahok bertemu Erick Thohir

Sekedar informasi, dalam Proyek Peciko 8A ini, sumur-sumur di anjungan SWP-G yang sudah berada di fase low pressure, tekanan gasnya diturunkan lagi menjadi low low pressure agar dapat tetap berproduksi lebih lama. Booster compressor digunakan untuk mendorong gas yang keluar menuju ke fasilitas pemrosesan di Lapangan Senipah-Peciko-South Mahakam (SPS).

Proyek ini resmi dimulai pada 31 Oktober 2019 lalu dan dikerjakan oleh kontraktor lokal Kalimantan Timur, yaitu PT Asta Rekayasa Unggul, dengan melibatkan 100% pekerja lokal. 
Dengan sail away ini berarti tahap fabrikasi telah selesai dan segera memasuki tahap offshore installation, commissioning, dan start-up. Seluruh pekerjaan direncanakan selesai di bulan November 2020.

Selanjutnya: Pertamina bangun 185.000 lebih pangkalan LPG di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×