kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pertamina Hulu targetkan pendapatan Rp 19 triliun


Senin, 09 April 2012 / 07:40 WIB
Pertamina Hulu targetkan pendapatan Rp 19 triliun
ILUSTRASI. IHSG menguat 0,54% di 6.002,77 pada Selasa 6 April 2021. IHSG hari ini diperkirakan menguat ke 6.054,36. Rekomendasi saham hari ini (7/4) diantaranya, WSBP, INTP, ASII dan lainnya. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kenaikan harga minyak mentah dan berbagai langkah ekspansi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) berani memasang target pendapatan lebih tinggi. Anak usaha PT Pertamina ini mentargetkan pendapatan sebesar Rp 19,3 triliun pada tahun ini atau naik 15% dibanding tahun lalu yang sebesar Rp 16,3 triliun.

Salis Aprilian, Presiden Direktur PHE, mengatakan, perusahaannya sengaja menggelontorkan banyak dana investasi untuk mengejar pendapatan di sektor hulu minyak dan gas (migas) tahun ini. "Kita berharap bisa menghasilkan Rp 19,3 triliun, naik dari tahun lalu yang sebesar Rp 16,3 triliun," katanya, akhir pekan lalu.

Dengan target pendapatan yang tinggi, perusahaan ini juga mentargetkan laba tinggi pada tahun ini. Pada 2012, PHE mengejar target laba bersih sebesar Rp 6,8 triliun. Nilai laba tersebut lebih tinggi dibanding realisasi tahun lalu yang sebesar Rp 4 triliun.

Salis yakin, perusahaannya mampu mencapai target pendapatan dan laba bersih tersebut. Sebab, target pendapatan dan laba tahun ini dibuat dengan asumsi harga minyak mentah sebesar US$ 90 per barel. “Sementara realisasi harga minyak saat ini sedang tinggi. Jadi pasti melampaui target,” jelasnya.

Data Bloomberg menunjukkan harga minyak mentah Nymex dan WTI dalam perdagangan akhir pekan lalu mencapai US$ 103,31 per barel. Sedangkan untuk brent sebesar US$ 123,14 per barel.

Produksi naik

Target pendapatan dan laba PHE yang tinggi tidak hanya didorong kenaikan harga minyak mentah dunia. Menurut Salis, perusahaannya telah mengalokasikan dana investasi sebesar Rp 11,6 triliun dan biaya operasi sebesar Rp 5,5 triliun untuk menggenjot produksi minyak.

Dengan dana investasi yang besar, perusahaan ini berharap mampu mengejar target produksi minyak sebanyak 250.000 barel setara minyak per hari atau barrel oil equivalen per day (boepd) hingga 2016 nanti.

Untuk mengejar target produksi tersebut bukan hal yang mudah bagi PHE, sebab saat ini produksi minyak PHE baru berkisar di angka 62.000 barel per hari. Perusahaan ini juga memproduksi gas sebanyak 450 juta kaki kubik per hari atau million standard cubic feet per day (mmscfd), setara dengan 136 boepd. ”Kita ingin dalam tiga tahun ke depan, produksi setara minyak kita menjadi yang paling besar,” harap Salis.

Untuk menjawab tantangan itu, PHE tidak bisa hanya mengandalkan aset-aset yang telah dimiliki perusahaan sebelumnya. Apalagi, "Aset yang sudah ada saat ini beberapa memang sudah mature," katanya. Untuk itu PHE merencanakan berbagai akuisisi dan peningkatan produksi dengan eksplorasi tambang baru baik di dalam maupun luar negeri.

Untuk itu, PHE merencanakan pengeboran sumur eksplorasi sebanyak 64 unit, termasuk sumur pengembangan sebanyak 125 unit. Dari rencana itu, sampai awal Februari 2012 lalu, PHE telah merealisasikan pengeboran tujuh sumur eksplorasi dan 13 sumur pengembangan.

Salis yakin dengan realisasi pengembangan yang sudah dilakukan perusahaan, produksi minyak pada Maret sudah mencapai 62.000 bph. “Produksi Januari dan Februari masih rendah karena ada beberapa proyek yang mundur," katanya.

Salah satu proyek eksplorasi yang menjadi andalan produksi minyak dan gas PHE adalah Blok West Marua Offshore. Menurut Salis, perusahaannya banyak mengalokasikan dana investasi di Blok West Madura antara lain untuk menambah tiga unit rig baru dan relokasi pipa.

Selain mengandalkan blok itu, untuk memasok minyak mentah sebanyak 16.259 bph, tahun ini perusahaan ini mentargetkan produksi minyak mentah sebanyak 18.683 bph dari Blok Offshore North West Java. Tidak hanya minyak, kedua blok ini juga menjadi andalan produksi gas PHE dengan total produksi masing-masing 126 mmscfd dan 132 mmscfd.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×