Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) akhirnya merespons pemerintah terkait pengelolaan blok migas yang masuki masa terminasi dengan mengirimkan surat kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait rencana pengelolaan blok-blok tersebut ke depannya.
Direktur Hulu Pertamina, Syamsu Alam menyatakan, surat itu baru saja diserahkan pada pemerintah. "Hari ini kita mengirim surat ke Kementerian ESDM. Tunggu saja nanti kalau sudah ada keputusan finalnya ya," kata Syamsu kepada Kontan.co.id, Senin (22/1).
Namun, Syamsu enggan menjelaskan detil isi surat itu. Tapi yang jelas, ia bilang bahwa surat itu bukan saja berisi kesiapan tapi juga rencana Pertamina dalam mengelola blok terminasi tersebut.
Asal tahu saja, sebenarnya ada delapan blok terminasi yang sudah sempat diserahkan ke Pertamina. Namun, dua blok dikembalikan ke pemerintah yakni Blok East Kalimantan dan Attaka dengan alasan keekonomian kedua lapangan tersebut tidak sesuai dengan harapan perusahaan.
Terdapat empat blok yang tidak secara otomatis diserahkan ke Pertamina namun melalui proses evaluasi karena pemerintah mempertimbangkan kontraktor eksisting untuk lanjutkan pengelolannya yakni untuk blok Tuban, Blok Ogan Komering, Blok Sanga Sanga dan Blok South east Sumatera (SES).
Komposisi kepemilikan saham partisipasi atau participating interest (PI) di blok Tuban 50% Pertamina 50% Petrochina. Untuk Ogan Komering 50% Pertamina dan 50% Talisman. Kedua blok akan habis masa kontraknya ada Februari 2018.
Ada beberapa perusahaan yang berbagi hak kepemilikan di Blok Sanga Sanga yaitu 26,25% Saka Energi Indonesia, 26,25% LASMO Sanga-Sanga, 15,62% Virginia International Co, 20% Upicol Houston Inc, serta 4,37% Universe Gas&Oil; Company Inc. yang kontraknya habis pada 7 Agutus 2018.
Saham blok SES juga dimiliki beberapa perusahaan yaitu 65,54% CNOOC SES Ltd, 13,07% Inpex Sumatera, 8,91% CNOC Sumatera Ltd, 7,48% Talisman UK Southeast Sumatera Ltd serta 5% Risco Energy Pte Ltd
Sementara dua blok lainnya Blok North Sumatera Offshore dan Blok Tengah diserahkan langsung ke Pertamina.
Menurut Syamsu, setelah respons diberikan, kini keputusan akhir berada di tangan pemerintah kepada siapa pengelolaan blok tersebut akan diberikan. Namun Ia berharap keputusan itu bisa disampaikan dalam waktu dekat.
"Ditunggu saja pastinya lebih cepat akan lebih baik," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News