Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina telah mengantongi titik rawan peningkatan konsumsi BBM dan LPG terutama di beberapa titik jalur mudik Pantura yang memiliki potensi kenaikan mencapai 200% sedangkan secara nasional naik 15%. Untuk menghadapi hal tersebut, Pertamina menyiapkan satuan tugas yang aktif pada H-15 dan H+15 Idul Fitri.
Plt Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan selama Puasa dan Idul Fitri 2018, Pertamina memprediksi konsumsi BBM harian secara nasional diperkirakan naik rata-rata 15% dibandingkan masa Satgas Mudik tahun lalu.
Untuk menghadapi hal tersebut, pihaknya telah mengambil langkah khusus seperti menambah stok pasokan, untuk BBM jenis gasoline disiapkan rata-rata 104 ribu kiloliter per hari dan gasoil rata-rata sebesar 33,9 ribu kiloliter per hari.
“Kenaikan tertinggi diperkirakan terjadi pada puncak arus mudik, 9 dan 13 Juni 2018 dengan kenaikan 35% dan 32% dari konsumsi normal. Sedangkan arus balik pada 19 Juni 2018 yang diperkirakan meningkat 32%,” ujarnya sesuai rilis yang diterima Kontan, Rabu (30/5).
Pertamina, telah mengantisipasi jumlah pemudik tahun 2018 yang diperkirakan meningkat 11% – 13% dari tahun lalu. Menurutnya jumlah pemudik menggunakan roda dua diperkirakan mencapai 7,67 juta naik dibanding tahun 2017 yang mencapai 6,8 juta.
Sementara jumlah pemudik yang menggunakan roda empat diperkirakan mencapai 3,46 juta, naik dari tahun 2017 yang mencapai 3,1 juta.
“Titik krusial adalah di jalur tol dan non tol di wilayan Pantura, sehingga kami menyiagakan beberapa alternative penyaluran pasokan BBM untuk memaksimalkan layanan kepada pemudik,” jelasnya.
Di wilayah Banten, DKI dan Jawa Barat dari Merak hingga perbatasan Brebes, Pertamina menyiagakan 4 Serambi Pertamax, 23 KiosK Pertamax, 30 unit motoris, 50 Kantong BBM dan 3 Mobile Dispenser.
Sementara untuk wilayah Jawa Tengah dari jalur Brebes sampai dengan Sragen, Pertamina akan menyiapkan 6 Serambi Pertamax, 21 KiosK Pertamax, 125 unit motoris, 26 Kantong BBM, serta 11 unit Mobile Dispenser.
Jika dibandingkan tahun lalu, sarana pasokan yang disipakan saat ini meningkat drastis, karena adanya kemungkinan titik padat pemudik di jalur Gandulan – Pemalang, Krapyak – Pemalang dan Ngasem –Kartosuro.
Pertamina juga akan meningkatkan penyaluran LPG pada Ramadhan dan Idul Fitri 2018 yang diperkirakan puncaknya akan terjadi pada minggu terakhir menjelang Idul Fitri, dengan kenaikan sekitar 17% dari rata-rata harian 23.124 Metrik Ton (MT) menjadi 27.000 MT.
Pertamina juga telah meningkatkan ketahanan stok LPG menjadi rata-rata 17,6 hari. Dari sisi distribusi, Pertamina akan menyiagakan 3.094 agen LPG Public Service Obligation (PSO) dan Non PSO serta 31.612 pangkalan LPG PSO di seluruh Indonesia.
Pertamina juga membuka Posko Pengaduan melalui Contact Pertamina 1 500 000, akun twitter @Pertamina dan Kementerian BUMN @KemenBUMN serta Posko Pengaduan di tiap Marketing Operation Region (MOR) di seluruh Indonesia berkoordinasi dengan Posko Satgas Nasional ESDM. Masyarakat dapat menyampaikan kondisi ketersediaan BBM dan LPG di wilayahnya, termasuk jika adanya pelanggaran di Agen dan SPBU.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News