kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina lakukan efisiensi dan jaga produksi migas agar kinerja kian baik


Rabu, 09 September 2020 / 09:46 WIB
Pertamina lakukan efisiensi dan jaga produksi migas agar kinerja kian baik
ILUSTRASI. Petugas memeriksa sistem pengisian BBM di tangki pendam usai peresmian penerimaan perdana bahan bakar minyak (BBM) dengan Automatic Tank Gauge (ATG) Custody Transfer di tangki pendam Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta, Senin (1/9). Melal


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina memastikan telah melakukan berbagai Langkah perbaikan manajemen dan strategi bisnis agar kerugian yang didera pada semester I 2020 bisa dikompensasi dengan keuntungan usaha.

Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero), Emma Sri Martini, menjelaskan kerugian perusahaan murni karena kinerja bisnis terganggu akibat pandemi Covid-19. Kini, PT. Pertamina telah melakukan sembilan langkah strategis. Hasilnya, pada awal semester II 2020 kinerja Pertamina sudah menunjukkan hasil positif.

“Beberapa langkah strategis terus dilakukan. Sejak Maret, kita sudah efisiensi capex dan opex. Kita sudah melakukan pemotongan yang membuat kita survive,” ujar Direktur Keuangan Pertamina, Emma Sri Martini dalam keterangannya, Rabu (9/9).

Baca Juga: Dikabarkan jajaki pinjaman US$ 3 miliar, apa kata Pertamina?

Emma menyebutkan, ada sembilan kebijakan agar Pertamina tidak semakin merugi, yakni:

Pertama, memotong capex dan opex etara dengan US$4,7 miliar atau sekitar Rp70 triliun.  opex 30%, atau setara dengan US$3 miliar, efisiensi capex sebesar 23%, atau senilai US$1,7 miliar).

Kedua, menjaga produksi minyak dan gas untuk menekan impor. Ketiga, optimalisasi program Pertamina loyalty dan diskon untuk meningkatkan pendapatan. Keempat, Renegosiasi kontrak dengan mata uang asing untuk dibayar dengan rupiah juga dilakukan.

Kelima, efisiensi konsumsi energi dengan mengganti penggunaan refinery fuel dengan natural gas/PLN.

“Keenam, Menurunkan integrated port time untuk menurunkan beban pokok penjualan

Ketujuh, transformasi digital untuk SPBU dan centeralised procurement,” ujar Emma.




TERBARU

[X]
×