Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Selama periode 15-20 Juli 2019, Pertamina menambah pasokan LPG 3 Kg sebanyak 40.320 tabung di wilayah Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, sebagai antisipasi tingginya permintaan masyarakat yang meningkat di bulan ini.
Unit Manager Communication & CSR MOR IV PT Pertamina (Persero), Andar Titi Lestari menyampaikan tambahan pasokan dilakukan Pertamina Marketing Operation Region IV dengan menyiapkan penambahan fakultatif atau extra dropping LPG 3 Kg.
“Kebutuhan LPG 3 KG di Wonogiri meningkat salah satunya karena karena memasuki musim kemarau dimana LPG dialihfungsikan menjadi sumber energi penyedot air,” kata Andar dalam keterangan tertulis, Kamis (18/7).
Guna memenuhi tingginya LPG 3 Kg, sambungnya, Pertamina MOR IV menyiapkan tambahan yang sifatnya fluktuatif sekitar 8.000-an tabung per hari, ditambah dengan alokasi normal sekitar 24 ribu tabung.
Ia menilai, alokasi normal untuk LPG 3 Kg di Wonogiri adalah 649.040 tabung perbulan. Dengan adanya penambahan pasokan, Pertamina pada bulan ini akan menyalurkan 689.360 tabung untuk wilayah Wonogiri.
Lebih lanjut ia menerangkan, kebijakan penerapan distribusi LPG 3kg berbeda dengan non-PSO dimana Pertamina mengikuti Peraturan Menteri ESDM No.26 Tahun 2009 tentang Penyediaan dan Pendistribusian LPG. Telah diatur pada pasal 18 – 20 tentang pendistribusian LPG dan pengguna LPG tertentu dalam hal ini adalah LPG 3Kg, dimana Pertamina hanya bertanggung jawab melakukan pengawasan sampai dengan pangkalan LPG 3kg.
“Kami berkomitmen penuh dalam hal pendistribusian sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Kuota ini yang harus kami jaga dengan berkoordinasi dan melibatkan Pemda dan Kepolisian terhadap pendistribusian. Apabila didapatkan ada penimbunan dan pengoplosan, maka Kepolisian tidak akan segan untuk menindak,” tegas Andar.
Pertamina pun menghimbau masyarakat untuk membeli LPG 3 Kg di agen dan pangkalan LPG resmi serta mengajak masyarakat mampu untuk menggunakan LPG Non Subsidi agar LPG bersubsidi yang diperuntukkan untuk masyarakat tidak mampu dapat tepat sasaran penggunaannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News