Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Edy Can
JAKARTA. Baru Selasa (1/2) lalu menaikkan harga jual bahan bakar Pertamax di wilayah Jakarta, Surabaya dan Bangka, kemarin (4/2) PT Pertamina telah menurunkan kembali harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi tersebut.
Harga Pertamax di Jakarta yang sebelumnya dinaikkan menjadi Rp 8.050 per liter, kembali diturunkan menjadi Rp 7.950 per liter. Pertamina juga menurunkan kembali harga Pertamax di Bangka dari Rp 9.100 per liter menjadi 8.400 per liter. Sementara di Surabaya, harga Pertamax diturunkan Rp 100 menjadi Rp 8.250 per liter.
Vice President Corporate Communication Pertamina Mochamad Harun mengatakan, Pertamina merevisi kembali kenaikan harga tersebut karena perusahaannya ingin memberikan insentif kepada pelanggan Pertamax.
Namun Ketua Himpunan Pengusaha Wiraswasta Minyak dan Gasbumi (Hiswana Migas) Eri Purnomo Hadi punya pendapat lain soal langkah Pertamina yang dalam tiga hari sudah merevisi kenaikan harga Pertamax tersebut. "Saya melihat penurunan harga ini karena ada penurunan penjualan Pertamax," kata Eri.
Menurut Eri, penurunan penjualan Pertamax bisa terjadi karena konsumen beralih ke bahan bakar kompetitor, seperti beralih Super milik PT Shell Indonesia atau ke BBM Premium yang disubsidi. Dia pun menilai, langkah Pertamina itu tersebut merupakan bentuk strategi pemasaran. Toh, ia menyambut baik revisi harga tersebut. Soalnya, penurunan harga tersebut juga menguntungkan para pemilik SPBU mitra Pertamina.
Namun Harun menampik bahwa penurunan kembali harga Pertamax karena alasan persaingan. Dia mengatakan, revisi harga itu berkaitan dengan rendahnya biaya pengiriman Pertamax. "Misalnya untuk di Jakarta, transportasi Pertamax dikirim dari kilang Balongan hanya menggunakan pipa yang lebih murah," kata Harun. Harun menambahkan, untuk melakuakn revisi harga Pertamax tersebut, Pertamina memang harus menekan marginnya.
Apa pun penyebabnya, yang pasti, dengan revisi harga tersebut, kini harga Pertamax memang menjadi lebih dekat dengan harga produk sejenis milik kompetitornya. Misalnya di Jakarta, setelah direvisi maka harga Pertamax cuma Rp 100 lebih tinggi dibandingkan harga Shell Super yang dijual Rp 7.850 per liter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News