kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pertamina NRE perbesar kontribusi pengembangan EBT


Rabu, 24 November 2021 / 18:54 WIB
Pertamina NRE perbesar kontribusi pengembangan EBT
ILUSTRASI. Solar panel Pertamina NRE.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

Kemudian, mengenai kebijakan tarif listrik. Dannif melihat sudah banyak pihak yang ingin mendapatkan energi listrik dari energi bersih. "Mereka bersedia membeli dengan tarif yang lebih tinggi atau di atas harga PLN. Yang penting ada kepastian bahwa sumber listriknya datang dari sumber terbarukan," ujar Dannif.  

Sebagai informasi saja, saat ini Pertamina  terus menggenjot pelaksanaan proyek EBT mulai dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) hingga Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). 

Pada proyek pengembangan panas bumi, saat ini Pertamina melalui Pertamina Geothermal Energy (PGE) telah mengoperasikan 6 PLTP dengan total kapasitas sebesar 672 Mega Watt (MW) di  Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP). 

Perinciannya, WKP Kamojang, Garut Jawa Barat (235 MW), WKP Lahendong, Tomohon Sulawesi Utara (120 MW), WKP Sibayak, Sinabung Sumatra Utara (12 MW), WKP Ulubelu Gunung Way Panas, Lampung (220 MW), WKP Karaha, Tasikmalaya dan Garut Jawa Barat (30 MW) dan WKP Lumut Balai Muara Enim, Sumatra Selatan (55 MW).

Baca Juga: Pertamina NRE gandeng perusahaan Abu Dhabi kembangkan PLTS di Indonesia

Pertamina juga terus menggenjot proyek panas bumi di WKP lainnya dengan target dalam lima tahun ke depan akan meningkat 2 kali lipat menjadi 1.128 Megawatt pada tahun 2026. 

Proyek pembangkit yang mengandalkan EBT lainnya, Pertamina telah mengoperasikan pembangkit listrik dengan memanfaatkan sumber energi Biogas di wilayah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Simalungun Sumatra Utara. PLTBg berkapasitas 2,4 MW tersebut merupakan hasil kerja sama pengembangan energi Biogas dengan PT Perkebunan Nusantara III. 

Selama Triwulan III 2021, PLTBg Sei Mangkei sudah menghasilkan listrik sebesar 8 GWh. Dengan produksi listrik sebesar itu, PLTBg tersebut dapat memenuhi kebutuhan listrik industri KEK yang dikelola oleh PTPN III.  

Selain melakukan pengembangan bisnis PLTBg dengan PTPN Group, Pertamina melalui Subholding Power & NRE juga mulai bersiap mengembangkan bisnis Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di beberapa wilayah, termasuk di KEK Sei Mangkei yang saat ini sudah beroperasi dengan kapasitas sebesar 2 MWp.

Pertamina juga telah mengoperasikan PLTS Cilacap, di area operasi Refinery Unit Cilacap berkapasitas 1,34 MWp, PLTS Badak di area PT Badak NGL Bontang (4 MWp) serta PLTS di 99 area operasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang tersebar di wilayah Sumatra, Jawa dan Kalimantan dengan total kapasitas 668 kWp.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×