Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) siap membangun pabrik bioetanol. Hal ini ditunjukkan melalui penandatanganan dua bentuk kerja sama, yaitu dengan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) dan dengan pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Kamis (4/9).
CEO Pertamina NRE John Anis mengatakan, kerja sama ini adalah langkah strategis yang baik dalam rencana pengembangan bioetanol di Indonesia. Kolaborasi antara Pertamina NRE dan SGN serta Pemprov NTT akan menghasilkan dampak yang positif dalam percepatan transisi energi nasional. Pertamina NRE selama ini berfokus di penyediaan energi baru dan terbarukan, salah satunya melalui bioetanol.
Adapun, Pertamina NRE bersama SGN sepakat untuk bekerja sama membangun pabrik bioetanol di Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dengan memanfaatkan bahan baku molase (produk samping dari pengolahan tebu untuk gula) di pabrik gula Glenmore
"Pabrik bioetanol ini direncanakan memiliki kapasitas produksi sebesar 30.000 kilo liter per tahun atau setara dengan 100 kilo liter per hari (KLPD). Proyek ini merupakan bagian dari rencana jangka pendek pengembangan bisnis bioetanol," kata John dalam keterangan resmi, Kamis (5/9).
Baca Juga: Pertamina Hulu Sanga Sanga Berhasil Bor 84 Sumur Onshore Terdalam
Kerja sama ini termasuk dalam strategi jangka menengah Pertamina NRE. Kerja sama ini diharapkan dapat mengeksplorasi potensi pengembangan bioetanol melalui identifikasi potensi lahan yang dapat dimanfaatkan untuk tanaman energi di NTT seperti tebu, jagung, singkong, dan lainnya.
Tidak saja mendukung program transisi energi pemerintah Indonesia, program ini akan memberikan manfaat bagi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat serta mendukung peningkatan produktivitas pertanian.
Asal tahu saja, implementasi bioetanol sebagai campuran bahan bakar minyak (BBM) telah dimulai oleh Pertamina melalui peluncuran produk Pertamax Green 95 pada tahun 2023. Langkah ini sejalan dengan rencana pemerintah untuk mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di sektor transportasi melalui penyediaan Bahan Bakar Nabati (BBN).
Pemerintah mendorong penggunaan bioetanol sebagai bahan bakar transportasi dengan harapan langkah ini dapat mengurangi impor BBM nasional, menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan GDP, serta berkontribusi pada penurunan emisi dalam jangka panjang.
Langkah ini sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol sebagai Bahan Bakar Nabati (Biofuel).
Dalam pengembangan bisnis bioetanol, Pertamina NRE ke depan akan menjadi penyedia bioetanol yang akan diolah dan dipasarkan melalui PT Pertamina Patra Niaga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News