Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
Menurut Fajriyah, Pertamina dan Petronas juga telah membuka akses informasi produk di masing-masing negara. Misalnya untuk kebutuhan impor produk Gasoline RON 88 di Indonesia yang mencapai 6 juta barrel per bulan.
Baca Juga: Pertamina mempercepat penerapan digitalisasi SPBU
Sementara itu, Petronas menyampaikan kemampuan suplai ke Indonesia potensi mencapai 600 ribu barrel per bulan dari ekses kapasitas produksi Gasoline kilang Malaysia saat ini.
Kedua belah pihak sepakat untuk terus mencari peluang kerjasama dan secara bertahap diharapkan dapat meningkatkan volume transaksi migas. Adapun, pada tahun 2020 ini, Pertamina dan Petronas menyepakati supply agreement dengan nilai kurang lebih US$ 500 juta dan potensi kolaborasi lainnya mencapai total transaksi sebesar US$ 1 miliar.
“Kerjasama di sektor migas ini juga akan membuka peluang kerjasama di sektor keuangan untuk penggunaan mata uang lokal dan pembayaran dengan skema offset sehingga mengurangi kebutuhan valas untuk membantu penguatan nilai rupiah,” tandas Fajriyah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News