kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Pertamina: Premium tak layak untuk mesin baru


Kamis, 28 Agustus 2014 / 21:34 WIB
Pertamina: Premium tak layak untuk mesin baru
ILUSTRASI. Cara Download PPSSPP APK Gratis di HP Android dan Daftar Game PSP Grafis Terbaik


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Upaya Pertamina membatasi pemakaian bensin bersubsidi tak pernah berhenti. Melalui ajang IIMS 2014, Pertamina ingin menyosialisasikan pemakaian bensin performa tinggi hingga penggunaan bahan bakar alternatif ramah lingkungan.

Lebih tegas, Rifky Effendi Hardijanto, Direktur Penjualan dan Pemasaran Pertamina Lubricant dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (28/8) mengatakan, bahwa bensin tipe Premium saat ini sudah tak layak digunakan untuk mesin-mesin baru berteknologi tinggi pada umumnya.

”Dari manual book hampir semua mobil saat ini, tidak ada yang merekomendasikan bensin RON 88. Minimal RON 90-91. Mudah-mudahan masyarakat semakin teredukasi mengonsumsi bensin non-subsidi, khususnya dari ajang IIMS 2014 ini,” kata Rifky.

Dijelaskan, saat ini Indonesia masih mengikuti ketetapan standar dari pemerintah, menggunakan bensin minimum RON 88. Itu pun disubsidi dengan nilai per tahun mencapai Rp 120 triliun. Untuk menguranginya, Pertamina melakukan edukasi berkesinambungan.

”Selaku produsen, kami strongly recommended agar pengguna kendaraan menggunakan Pertamax Series. Saya rasa banyak yang sudah tahu, jika bensin tak sesuai spesifikasi, mesin akan mengelitik (knocking), lama-lama terjadi kerusakan,” tukas Rifky. (Donny Apriliananda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×