Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Upaya Pertamina membatasi pemakaian bensin bersubsidi tak pernah berhenti. Melalui ajang IIMS 2014, Pertamina ingin menyosialisasikan pemakaian bensin performa tinggi hingga penggunaan bahan bakar alternatif ramah lingkungan.
Lebih tegas, Rifky Effendi Hardijanto, Direktur Penjualan dan Pemasaran Pertamina Lubricant dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (28/8) mengatakan, bahwa bensin tipe Premium saat ini sudah tak layak digunakan untuk mesin-mesin baru berteknologi tinggi pada umumnya.
”Dari manual book hampir semua mobil saat ini, tidak ada yang merekomendasikan bensin RON 88. Minimal RON 90-91. Mudah-mudahan masyarakat semakin teredukasi mengonsumsi bensin non-subsidi, khususnya dari ajang IIMS 2014 ini,” kata Rifky.
Dijelaskan, saat ini Indonesia masih mengikuti ketetapan standar dari pemerintah, menggunakan bensin minimum RON 88. Itu pun disubsidi dengan nilai per tahun mencapai Rp 120 triliun. Untuk menguranginya, Pertamina melakukan edukasi berkesinambungan.
”Selaku produsen, kami strongly recommended agar pengguna kendaraan menggunakan Pertamax Series. Saya rasa banyak yang sudah tahu, jika bensin tak sesuai spesifikasi, mesin akan mengelitik (knocking), lama-lama terjadi kerusakan,” tukas Rifky. (Donny Apriliananda)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News