Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) dan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja sama terkait pemanfaatan PLTS di kilang-kilang seluruh Indonesia.
Terdapat empat area kilang dalam pembangunan PLTS area kilang tahap 2 ini, yaitu Kilang Dumai, Kilang Plaju, Kilang Cilacap, dan Kilang Balongan. Adapun total kapasitas terpasang 6,45 MWp dan estimasi mengurasi emisi sebesar 7,3 ton CO2e per tahun.
CEO Pertamina NRE, Dannif Danusaputro mengatakan bahwa kilang adalah jantung energi Indonesia, karena kilang adalah tempat memproses minyak mentah hingga menjadi BBM yang akan dipasarkan nantinya.
Baca Juga: Transisi Energi Perlu Akselerasi, Pembiayaan dan Teknologi jadi Isu Krusial
Kerja sama ini berdurasi selama 25 tahun dan Pertamina NRE akan memastikan kehandalan PLTS yang dipasang dapat beroperasi dan menyuplai listrik untuk kegiatan operasi kilang selama 25 tahun dengan lancar dan diharapkan juga berkontribusi mengurangi emisi karbon serta meningkatkan efisiensi energi dalam operasionalnya.
“Banyak tantangan yang harus dihadapi dalam mengembangkan PLTS yang handal dan efisien. Namun, kita optimis mampu mengelola dan menjamin kehandalan PLTS yang kita pasang untuk mensupport operasional kilang,” tambah Dannif dalam keterangan resmi, Selasa (3/1).
Direktur Utama KPI, Taufik Adityawarman menyampaikan sangat mendukung kerja sama ini. KPI sangat menyambut baik rencana pemanfaatan energi ramah lingkungan yang sejalan dengan semangat Pertamina dalam mendukung Net Zero Emission 2060 serta rencana rating ESG KPI di tahun 2023.
“Semoga kerja sama ini mampu menjadi wadah peningkatan pengetahuan untuk meningkatkan kehandalan operasional kilang. Dan juga menjadi sarana dalam mengimplementasikan energi masa depan yang lebih efisien dan ramah lingkungan,” tambah Taufik.
Sebelumnya pada tahap 1 Pertamina NRE telah membangun PLTS di area Kilang Dumai dengan kapasitas 2 MWp dan area Kilang Cilacap dengan kapasitas 1,34 MWp. Secara total kapasitas PLTS di area kilang Pertamina tahap 1 dan 2 mencapai kurang lebih 10MWp.
Baca Juga: Pemerintah Akan Fokus Mendahulukan Pengembangan Energi Listrik Panas Bumi
Inisiatif-inisiatif dalam pengembangan energi baru dan terbarukan serta dekarbonisasi yang dilakukan Pertamina NRE merupakan bagian dari implementasi environmental, social, and governance (ESG) serta dukungan terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, terutama tujuan ke-13, yaitu penanganan perubahan iklim.
Selain PLTS, Pertamina NRE juga berkolaborasi dengan banyak pihak untuk mengembangkan energi baru terbarukan beserta turunannya seperti geothermal, biomass, green Hydrogent, serta terus melakukan pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News