kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina siapkan US$ 1,8M kelola Mahakam di 2018


Kamis, 09 November 2017 / 17:45 WIB
Pertamina siapkan US$ 1,8M kelola Mahakam di 2018


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) akan menjadi operator Blok Mahakam tepat 1 Januari 2018 nanti. Sejumlah persiapan alih kelola terus dilakukan oleh Pertamina. Salah satunya juga mempersiapkan work program and budget (WP&B) 2018 yang akan didiskusikan dengan SKK Migas pada akhir November nanti.

Direktur Utama Pertamina Hulu Indonesia (PHI), Bambang Manumaryoso menyebut, dalam WP&B yang disusun Pertamina pada tahun depan dianggarkan dana investasi mencapai US$ 700 juta dan dana operasi sebesar US$ 1,1 miliar.

Dengan begitu total dana yang dibutuhkan Pertamina tahun depan untuk mengelola Blok Mahakam mencapai US$ 1,8 miliar. Bambang bilang seluruh dana tersebut akan didapat dari kas internal Pertamina.

"Insya Allah Pertamina cukup sehat. Kami lakukan pendanaan, kalau ada opportunity lebih lagi kami fleksibel membiayai proyek-proyek lain," ujar Bambang pada Kamis (9/11).

Pasalnya pada pertengahan tahun ini Pertamina menyatakan dana yang dimiliki cukup ketat dengan banyaknya proyek-proyek hulu dan hilir migas yang harus dikerjakan oleh Pertamina. Biarpun begitu Bambang menegaskan sejauh ini Pertamina masih siap mengelola Mahakam tanpa partner.

Mubadala Incar Mahakam 

Biarpun begitu, Bambang masih membuka kesempatan untuk perusahaan migas masuk ke Blok Mahakam. Pasalnya dengan adanya partner maka investasi untuk meningkatkan produksi Blok Mahakam akan lebih besar.

Hanya saja Bambang mengingatkan bahwa Blok Mahakam merupakan blok tua yang memiliki risiko cukup besar dan setiap perusahaan punya pertimbangan risiko masing-masing. " Antara Pertamina dan partner siapa pun pasti riskikonya beda.  Kalau IRR cuma 10% kami masih berani, tapi mungkin partner tidak ekonomis, dia inginnya IRR 11%-12%. Tapi ini dinamis,"  ujar Bambang.

Seperti diketahui, perusahaan migas asal Uni Emirat Arab, Mubadala Petroleum, telah menyatakan minatnya untuk masuk di Blok Mahakam. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM, Ego Syahrial mengatakan dalam siaran pers, Rabu (8/11), pemerintah menyarankan agar perusahaan tersebut melakukan pembicaraan (business to business) dengan Pertamina.

Sementara itu Total dan Inpex masih belum menyatakan minat untuk kembali masuk ke Blok Mahakam. Total malah telah menegaskan pihaknya masih menimbang-menimbang untuk kembali berinvestasi di Blok Mahakam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×