Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) berencana terus menambah jumlah infrastruktur LPG dan BBM. BUMN ini bahkan sudah menyiapkan US$ 700 juta untuk pembangunan infrastruktur tersebut.
Direktur Pemasaran Pertamina, Muchamad Iskandar mengatakan, sepertiga dari dana investasi US$ 700 juta tersebut akan digunakan untuk membangun dua refregerated LPG berkapasitas masing-masing 60.000 metrik ton (MT) di dua tempat, yaitu di Jawa Barat dan di Jawa Timur. Pembangunan refregerated LPG di Jawa Barat akan dimulai pada akhir 2018, dan Jawa Timur pada tahun 2019.
Dengan bertambahnya infrastrutkur LPG ini maka akan ada tambahan pasokan LPG selama sembilan hari. Saat ini jumlah cadangan operasional LPG baru mencapai 12-14 hari.
"Dengan tambahan ini akan ada tambahan pasokan LPG. Ya satu hari, kami rata-rata 12.000 MT, paling nambah sembilan harian," kata Iskandar, Senin (4/12).
Selain refrigerated LPG, Pertamina juga akan menambah kapasitas refrigerated LPG yang sudah ada seperti di Arun dan Medan. Selain infrastruktur LPG, Pertamina juga mengalokasikan sisa dana investasi hilir sebesar US$ 700 juta untuk pembangunan infrastruktur BBM.
Iskandar bilang, Pertamina akan membangun terminal BBM di Masela. Pertamina juga akan membangun terminal BBM baru di Jambi, Pontianak, dan Tanjung Batu. Kapasitas masing-masing tiga terminal BBM baru ini akan mencapai sekitar 100.000 kiloliter (KL).
Selain ketiga Terminal BBM besar, Pertamina juga akan membangun terminal BBM yang lebih kecil di Sukabumi. Kapasitas terminal BBM ini sebesar 40.000 KL.
Selain itu, Pertamina juga berencana meningkatkan kapasitas terminal BBM yang sudah ada seperti di Tuban, Wayame, dan Padang. Dari peningkatan kapasitas terminal BBM yang sudah ada ini diharapkan akan ada penambahan kapasitas mencapai 90.000 kiloliter (KL).
Saat ini kapasitas Wayame baru mencapai 20.000 KL dan Padang 10.000 KL. "Rata rata kan kami bangun 10.000 KL. Tuban saja nambah 50.000," imbuh Iskandar.
Seluruh proyek BBM ini akan dimulai pada tahun depan. Iskandar berharap pembangunan infrastrutkur BBM tersebut selesai dalam dua tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News