kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina tambah aset di Nigeria, Menteri BUMN: Hasilnya jangan dicatat sebagai impor


Kamis, 29 Agustus 2019 / 18:49 WIB
Pertamina tambah aset di Nigeria, Menteri BUMN: Hasilnya jangan dicatat sebagai impor
ILUSTRASI. DISTRIBUSI LPG PERTAMINA


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyambut antusias soal penugasan merger & akuisisi (M&A) yang tengah dikaji oleh pemerintah Indonesia untuk diberikan kepada Pertamina.

Kendati cukup antusias, namun Rini menekankan pentingnya perbaikan catatan atas hasil produksi milik PT Pertamina. "Minyak-minyak itu kan punya kita, kita harapkan jangan dicatat sebagai impor tapi sebagai benar-benar milik Pertamina," ungkap Rini di kantor Pusat Pertamina, Kamis (29/8).

Menurutnya, pemberlakuan yang tepat atas hasil produksi aset Pertamina di luar negeri akan memberikan devisa yang lebih bagi negara. Keyakinan Rini akan kesanggupan Pertamina disokong lewat kehadiran Pertamina Internasional EP yang telah memiliki aset di 12 negara.

Baca Juga: Perluas digitalisasi hulu-hilir, Pertamina incar potensi hingga Rp 5 triliun

Total produksi migas aset Pertamina yang tersebar di 12 negara berjumlah 153.000 barel oil equivalent per day (boepd). Sejumlah hasil produksi tersebut di bawa ke dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan minyak dalam negeri. 

Rini mengungkapkan, dalam waktu dekat Pertamina berencana melakukan penambahan aset di luar negeri. "Insyaallah dalam waktu dekat kita akan ke Nigeria dan beberapa negara Afrika, semoga bisa didapat sumur-sumur baru," terang Rini.

Ditemui di kesempatan yang sama, Dorektur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati berpendapat, akuisisi aset di luar negeri akan memberikan dampak yang lebih signifikan. "Jika fokus dalam negeri produksinya tidak nambah, tapi kalau luar negeri kita ada tambahan," terang Nicke.

Baca Juga: PHE ONWJ sinergi dengan tim terbaik tangani anjungan YYA

Asal tahu saja, pemerintah berencana menyuntikkan dana sebesar Rp 1 triliun lewat Penyertaan Modal Negara bagi BUMN demi mengurangi defisit transaksi berjalan (CAD). Menanggapi hal tersebut, Direktur Keuangan Pertamina, Pahala N Mansury menyebut, dirinya belum begitu memahami skema tersebut. 

"Struktur dan bagaimana anggaran yang nanti akan digunakan untuk akuisisi di luar negeri masih akan dibicarakan dengan pemerintah," kata Pahala. 

Lebih jauh Pahala memastikan, Pertamina menyiapkan belanja modal sebesar US$ 8 miliar yang diperuntukkan bagi bisnis upstream. Sementara sebagian juga akan dialokasikan untuk akuisisi di luar Indonesia yang jumlahnya belum ditentukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×