kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina terapkan HSSE mulai dari Kilang hingga terminal BBM


Minggu, 19 Mei 2019 / 14:33 WIB
Pertamina terapkan HSSE mulai dari Kilang hingga terminal BBM


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina berkomitmen untuk terus memperkuat penerapan health safety cecurity environment (HSSE) yang ketat pada seluruh sarana dan fasilitas yang dikelola perusahaan. Termasuk pada terminal bahan bakar minyak (TBBM) dan depo BBM/LPG di seluruh Indonesia.

Menurut Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Ignatius Tallulembang, Pertamina akan mengedepankan prinsip keamanan dan keselamatan lingkungan. Termasuk dalam modernisasi kilang yang saat ini tenagh dilakukan.

Sehingga, sambung Talulembang, penerapan HSSE akan diawasi secara ketat baik dalam kilang Refinery Development Master Plan (RDMP) maupun Grass Root Refinery (GRR). "Hal ini juga harus dilakukan pada TBBM dan depo sebagai sarana dan fasilitas pendukung distribusi BBM agar semakin handal," katanya di sela Safari Ramadhan ke sejumlah sarana dan prasarana (sarfras) TBBM dan LPG di Makassar, Sulawesi Selatan, seperti yang termuat dalam keterangan tertulisnya, Minggu (19/5).

Talulembang mengatakan, Pertamina akan terus melakukan improvement dan memastikan kelayakan operasional. "Serta memitigasi setiap potensi dini untuk memastikan kehandalan sarfas aman, predictive maintenance, meningkatkan awarness serta teknologi," imbuhnya.

Mengenai kilang, Talulembang bilang, proyek RDMP dan GRR ditargetkan selesai secara bertahap pada 2025-2026. Menurutnya, pengoperasian kilang tersebut akan menjadikan Pertamina swasembada energi, sehingga tidak perlu lagi impor BBM. Bahkan, beberapa produk BBM seperti solar dan avtur diperkirakan akan mengalami surplus.

“Kilang yang dibangun Pertamina memiliki sfesifikasi tinggi sehingga nantinya produk-produk BBM yang mengalami surplus bisa diolah lanjutan menjadi petrokimia,” ungkapnya.

Dengan modernisasi kilang, kata Talulembang, Pertamina menargetkan bisa menghasilkan produk petrokimia berkisar 6.600 kilotonnes per annum (KTPA), jauh meningkat dibanding produksi saat ini yang berkisar 600 KTPA.

“Pertamina akan terus melakukan sinergi dalam memasarkan produk petrokimia, termasuk dalam menyukseskan proyek RDMP dan GRR,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×