kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pertamina tetap berkomitmen lanjutkan proyek RDMP Cilacap


Jumat, 26 April 2019 / 09:26 WIB
Pertamina tetap berkomitmen lanjutkan proyek RDMP Cilacap


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Pertamina (Persero) dan Saudi Aramco hingga saat ini tetap berkomitmen menjalankan Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) atau modernisasi Kilang Cilacap. Saat ini kesepakatan terkait nilai valuasi aset kilang existing yang akan menjadi penyertaan modal pada perusahaan patungan masih proses pembahasan.

Direktur Megaproyek, Pengolahan dan Petrokimian (MP2) PT Pertamina Persero, Ignatius Tallulembang menyatakan penentuan valuasi asset yang masih berjalan hingga saat ini mengingat bahwa masing-masing pihak memiliki aturan terkait penentuan nilai valuasi asset. Pertamina sebagai BUMN Migas di tanah air, harus patuh dan tunduk pada ketentuan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Berdasarkan aturan ini, Pertamina dengan menggandeng Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) telah melakukan valuasi aset, namun nilai yang disampaikan Pertamina belum bisa diterima Saudi Aramco. Pertamina dan Saudi Aramco pun kembali melakukan negosiasi dan sepakat untuk menggunakan Konsultan Independen Internasional untuk melakukan valuasi asset kilang existing Cilacap.

“Kita pilih konsultan kelas dunia untuk menilai valuasi aset Kilang Cilacap dan hasilnya telah disampaikan dan menjadi bahan kajian Saudi Aramco. Saat ini belum ada tanggapan terkait nilai valuasi aset, namun Pertamina dan Saudi Aramco akan terus melakukan negosiasi hingga batas akhir perjanjian yakni Juni 2019,” ujar  Ignatius Tallulembang, dalam siaran pers ke Kontan.co.id, Jumat (26/4).

Namun demikian, lanjut Tallulembang,  mengingat RDMP Cilacap merupakan proyek strategis nasional dan penting bagi ketahanan energi nasional, Pertamina akan tetap menjalankan proyek RDMP bila hingga bulan Juni 2019, Saudi Aramco belum juga memberikan tanggapan terkait nilai valuasi aset yang telah disampaikan.

“Kontrak dengan Saudi Aramco sebenarnya berakhir pada Desember 2018, namun karena masih terus negosiasi, kedua pihak sepakat untuk memperpanjang kontrak hingga Juni 2019. Hal ini untuk menuntaskan masalah nilai valuasi asset, mengingat persyaratan lainnya sudah disepakati bersama,” imbuh Tallulembang.

Modernisasi Kilang Cilacap ditargetkan selesai pada tahun 2025 dengan investasi mencapai USD 5,8 miliar. Adapun kapasitas kilang Cilacap akan meningkat sebesar 52.000 BPSD dari kapasitas design saat ini menjadi 400.000 BPSD dengan standar kualitas BBM setara Euro 5 yang lebih ramah lingkungan.

Sepanjang 2018, pencapaian proyek yang telah dilaksankan antara lain perolehan sejumlah izin seperti penetapan lokasi, amdal, RTRW, dan relokasi fasilitas publik, pembebasan lahan KIC, studi BED, memperoleh konfirmasi pendahuluan tax holiday, dan perolehan izin prinsip spin off aset RU Cilacap dari Menteri BUMN. Proyek moderniasi Kilang Cilacap ini akan melibatkan 20.000 – 25.000 pekerja pada saat konstruksi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×