kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Megaproyek kilang Pertamina utamakan TKDN


Kamis, 25 April 2019 / 10:28 WIB
Megaproyek kilang Pertamina utamakan TKDN


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Sejumlah megaproyek kilang pengolahan minyak berkonsep ramah lingkungan yang tengah dibangun PT Pertamina (Persero), akan mendukung program pemerintah dalam meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN).

Proyek-proyek kilang tersebut adalah Proyek Perluasan (Refinery Development Master Plan/RDMP) Kilang Minyak Refinery Unit (RU) V Balikpapan, Proyek RDMP RU IV Cilacap, dan Proyek RDMP RU VI Balongan, Proyek RDMP RU II Dumai. Berikut Proyek Pembangunan Kilang Minyak dan Petrokimia (Grass Root Refinery/GRR) Tuban serta Proyek Pembangunan Kilang Minyak dan Petrokimia Bontang, Proyek Langit Biru RU IV Cilacap (PLBC), dan Proyek Pengembangan Green Refinery RU III Plaju.

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia PT Pertamina (Persero) Ignatius Tallulembang mengatakan melalui program RDMP dan GRR tersebut, Pertamina ikut mendorong kemajuan teknologi kilang dan industri petrokimia di Indonesia. "Hal tersebut juga mendorong peningkatan TKDN, yang selalu ditekankan oleh pemerintah," katanya.

Tallulembang mengatakan, untuk proyek kilang ramah lingkungan yang telah berjalan dan hampir selesai di RU IV Cilacap saat ini yaitu PLBC, nilai TKDN-nya mencapai 33% dari nilai keseluruhan investasi proyek PLBC sekitar Rp 992 miliar.

Sedangkan untuk RDMP Balikpapan yang telah memasuki fase konstruksi (EPC) diperkirakan nilai TKDN-nya mencapai 35% dari keseluruhan nilai investasi sekitar Rp24 triliun.

Tentunya, menurut dia, salah satu komponen TKDN yang dipergunakan yaitu pemanfaatan tenaga kerja lokal dan daerah setempat untuk melaksanakan proyek RDMP dan GRR tersebut.

"Saat ini, Pertamina telah melakukan program pelatihan tenaga kerja di Kalimantan Timur untuk mendukung proyek RDMP Balikpapan yang telah dimulai sejak Agustus 2018 dengan total peserta pelatihan tenaga HSE yang telah tersertifikasi BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) mencapai 924 orang," katanya.

Pada 2019 ini ditargetkan  dilakukan lagi pelatihan untuk 1.400 orang tenaga pendukung proyek RDMP Balikpapan.

Demikian pula, untuk proyek GRR Tuban, Pertamina akan menggunakan tenaga kerja setempat yang akan dilatih untuk menjadi tenaga kerja di proyek tersebut. Pada Maret 2019 lalu, sudah ada 111 tenaga kerja setempat dilatih untuk mendapatkan pengetahuan K3 dasar, security, dan safetyman.

"Tahun 2019 ini ditargetkan akan ada 360 orang tenaga kerja pendukung proyek GRR Tuban yang akan dilatih," katanya.

Sedangkan untuk Proyek Green Refinery RU III, nilai TKDN juga didorong oleh penyerapan sawit dalam negeri sebagai bahan baku utama yang akan diolah menjadi bahan bakar ramah lingkungan.

Tallulembang juga menambahkan megaproyek kilang, yang direncanakan rampung secara keseluruhan pada 2026 tersebut akan meningkatkan kapasitas produksi bahan bakar dari saat ini sebesar 600.000 barel per hari menjadi 1,7 juta barel per hari.

"Peningkatan produksi bahan bakar tersebut selain mengurangi volume impor dan berdampak positif pada devisa negara, tentunya akan mendukung kemandirian energi yang dicita-citakan dalam Nawacita," ujarnya.

Menurut dia lagi, selain menambah kapasitas produksi bahan bakar dalam negeri, proyek-proyek kilang tersebut juga akan menghasilkan produk bahan bakar bernilai tinggi yang ramah lingkungan dengan standar Euro 5 atau meningkat dari saat ini Euro 2.

Di samping itu, megaproyek tersebut akan memproduksi produk petrokimia sebesar 6,6 juta ton per tahun, sehingga juga mengurangi impor produk strategis tersebut.

Tallulembang menjelaskan pemerintah sudah banyak memberikan dukungan untuk RDMP dan GRR di antaranya menjadikannya sebagai proyek strategis nasional (PSN) melalui Perpres Nomor 146 Tahun 2015 dan Perpres Nomor 56 Tahun 2018 serta dituangkan pula dalam sejumlah Kepmen ESDM untuk RDMP Cilacap dan Balikpapan serta GRR Bontang dan Tuban.

"Dukungan lain adalah pemberian fasilitas tax holiday dan kemudahan perizinan untuk mendirikan JV co (perusahaan patungan) seperti saat pendirian JV co PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP) untuk proyek GRR Tuban," ujar Tallulembang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×