Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JAKARta. Kegagalan PT Surya Semesta Internusa Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan dari penjualan tanah kawasan industri tahun lalu memicu niat perusahaan itu untuk fokus menggarap lini bisnis ini di 2014. Tak tanggung-tanggung, Surya Semesta mengalokasikan mayoritas dana atau 53% dari total belanja modal Rp 1,4 triliun.
Menelusuri laporan keuangannya tahun 2013, lini bisnis tanah kawasan industri merupakan satu-satunya yang mencetak rapor merah. Pendapatan lini bisnis ini turun 8,90% dari capaian 2012, sehingga menjadi Rp 991,15 miliar. Padahal empat sumber pendapatan lain naik.
Tak heran, tahun ini, perusahaan ingin menggenjot lini bisnis tanah kawasan industri. "Dari rencana pembiayaan tahun ini Rp 1,4 triliun, kami akan fokus ke sektor properti ini," ungkap Utari Sulistiowati, Sekretaris Perusahaan Surya Semesta Internusa kepada KONTAN, Rabu (2/4).
Perusahaan ini mengalokasikan 53% dari total belanja modal atau Rp 742 miliar untuk membiayai proyek kawasan industri di Bekasi dan Karawang, Jawa Barat, yang tak berhasil direalisasikan tahun 2013. Proyek ini dijalankan oleh anak usaha yakni PT Suryacipta Swadaya.
Di Bekasi, Surya Semesta sudah mengantongi izin lokasi dan mulai melakukan pembebasan lahan. Sementara di Karawang, perusahaan itu berencana menambah luas lahan kawasan industri.
Hanya saja, rencana di Karawang tersebut masih terganjal proses perizinan tukar menukar kawasan hutan. "Sehubungan masih banyak persyaratan yang harus dipenuhi, target waktu perolehan lahan baru belum dapat ditentukan," imbuh Utari.
Tiga bisnis lain
Nah, sisa belanja modal dari alokasi tanah kawasan industri akan digunakan untuk mengembangkan tiga lini bisnis lain. Pertama, penyewaan gedung dan perkantoran.
Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode SSIA ini bakal mengalokasikan dana Rp 224 miliar. Perusahaan ini akan melanjutkan pembangunan tahap dua dan tahap tiga kawasan pergudangan Suryacipta Technopark di Karawang Timur. Dana juga akan digunakan untuk mengembangkan kompleks komersial Suryacipta Square.
Kedua, perhotelan. Guna merampungkan pembangunan hotel bujet yang sudah direncanakan, Surya Semesta menganggarkan dana Rp 364 miliar. Sejauh ini, Surya Semesta sudah menyelesaikan tujuh hotel dari delapan hotel yang direncanakan.
Presiden Direktur Surya Semesta Internusa, Johannes Suriadjaja, dalam keterangan tertulis, bilang grand launching hotel bertajuk Batiqa Hotel & Apartments Karawang akan dilaksanakan di semester II. Hotel ini menyasar para tenant dan pebisnis di kawasan industri sekitar Karawang.
Ketiga, konstruksi. Lini bisnis yang memasok pendapatan terbesar ini malah cuma kebagian jatah Rp 70 miliar.
Selain mengandalkan belanja modal, Surya Semesta juga merencanakan pinjaman dalam bentuk penyertaan modal (mezzanine financing) Rp 300 miliar. Duit ini akan digunakan untuk mendanai pembangunan jalan tol Cikampek-Palimanan yang dikerjakan anak perusahaannya, PT Nusa Raya Cipta.
Dengan dana belanja modal yang dianggarkannya tahun ini, Surya Semesta optimistis mencatatkan pendapatan sebesar Rp 5 triliun. "Laba bersih kami targetkan Rp 700 miliar," ujar Utari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News