kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pertumbuhan industri farmasi tetap optimis meski rupiah melemah


Selasa, 27 Maret 2018 / 13:16 WIB
Pertumbuhan industri farmasi tetap optimis meski rupiah melemah
Pembukaan pameran farmasi CPhI South East Asia 2018


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kemungkinan bakal menyebabkan tingginya harga bahan baku obat dan produk farmasi. Maklum, hampir 90% lebih bahan baku masih didapat dari impor. Meski begitu, pemerintah masih optimistis industri farmasi tetap bisa tumbuh.

Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, Maura Linda Sitanggang merasa tak khawatir pelemahan rupiah akan berdampak pada pertumbuhan industri farmasi. "Sebab yang namanya persediaan obat tetap harus terpenuhi," ujarnya ditemui usai peresmian pameran farmasi, Selasa (27/3).

Permintaan obat-obatan yang tak pernah turun menjadi optimisme pemerintah bahwa industri ini masih terus berkembang. "Tahun lalu saja pangsa pasarnya sekitar Rp 72 triliun. Tiap tahunnya diprediksi bisa tumbuh 10% untuk produk farmasi saja," beber Linda.

Linda juga masih optimistis investasi di dalam negeri masih terus berlanjut dan tak goyah karena persoalan rupiah ini. "Investasi bisa bermacam-macam tapi saat ini lebih condong ke produksi yang added value-nya tinggi," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×