kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perum Perindo serap 3.529 ton ikan di paruh pertama 2020


Kamis, 02 Juli 2020 / 12:30 WIB
Perum Perindo serap 3.529 ton ikan di paruh pertama 2020
ILUSTRASI. JAKARTA,04/04-PASOKAN IKAN BEKU Nelayan menyortir ikan-ikan laut yang telah dibekukan di kawasan Pelabuhan Perikanan Muara Baru, Jakarta, Rabu (4/4). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mengupayakan peningkatan ekspor komoditas perikanan hasil


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) merealisasikan serapan ikan hasil tangkapan nelayan sebesar 3.529 ton pada paruh pertama tahun ini. Hal ini sesuai dengan amanah Menteri BUMN untuk menggeber penyerapan ikan ke nelayan, khususnya nelayan terdampak Covid-19.

Pada semester I 2020, Perum Perindo telah menyerap ikan dengan jumlah 3,2 juta kg atau 3.529 ton. Rinciannya yakni dari penangkapan ikan sebesar 3.423 ton dan dari budidaya 106 ton.

Baca Juga: Ini target produksi komoditas perkebunan di 2021

Ikan hasil tangkapan nelayan ini tersebar di beberapa wilayah antara lain Muara Baru Jakarta, Makassar, Bitung, Natuna, Tahuna. Ternate, Merauke, Bacan dan Tobelo. Adapun jenis ikan yang diserap terdiri dari berbagai macam hasil laut yaitu Cakalang, Baby Tuna, Deho, Cumi, Kerapu, Kakap, Sillago, Manyung, Malalugis, Layang, Tongkol, Yellowfin dan masih banyak lagi.

Sementara itu, hasil budidaya berupa udang, kakap, barramundi, kerapu dan bandeng yang tersebar di tambak Kendal, Pemalang, Bengkayang, Barru, Pendederan Bali dan Keramba Jaring Apung Bali.

Direktur Operasional Perum Perindo Arief Goentoro mengatakan perusahaan akan menggeber penyerapan ikan di paruh kedua tahun ini dengan target dua kali lipat dari paruh pertama 2020. "Kami terus menjalankan amanah Menteri BUMN untuk tetap mendorong penyerapan hasil tangkapan nelayan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (2/7).

Untuk mengoptimalkan penyerapan ikan, Perum Perindo mencoba menggaet beberapa pihak untuk bekerja sama terkait alokasi dana. Saat ini, Perum Perindo telah bekerja sama dengan beberapa lembaga pembiayaan seperti Himbara, Kliring Berjangka Indonesia dan Badan Layanan Usaha Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLULPMUKP).

Baca Juga: Kebutuhan terus naik, Kemenperin dorong pelaku IKM dongkrak kualitas garam nasional

Kendati demikian, bantuan atau stimulus dari KKP melalui BLULPMUKP hanya diperuntukkan bagi nelayan. Kucuran dana senilai Rp30 Miliar tersebut langsung jatuh ke tangan nelayan untuk perbaikan fasilitas kapal dan perlengkapan keperluan untuk menangkap ikan. Adapun nelayan-nelayan tersebut merupakan mitra Perum Perindo.

Arief menambahkan produk ikan yang diserap Perum Perindo dari nelayan dan petambak selanjutnya akan dimanfaatkan untuk diolah di Unit Pengolahan Ikan (UPI) milik Perum Perindo. Selanjutnya hasil pengolahannya dijual melalui marketplace secara online, kerjasama reseller dan bahan paket bantuan sosial.

Selain itu, hasil tangkapan ikan juga disalurkan ke Badan Usaha Milik Desa yang bekerjasama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daereh Tertinggal dan Transmigrasi, serta disalurkan ke Warung Tetangga yang bekerjasama dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. Hasil serapan ikan nelayan juga dimanfaatkan untuk bahan baku industri dalam negeri, ekspor dan sebagian disimpan di 14 Cold Storage yang dikelola Perum Perindo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×