Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengaku, memberi kesempatan terakhir kepada Perusahaan Umum Produksi Film Negara (Perum PFN). Sebelumnya, BUMN film tersebut terancam dilikuidasi karena kinerjanya yang memburuk.
Dahlan Iskan, Menteri BUMN menyampaikan bahwa Perum PFN telah mendapatkan direktur utama baru dengan profil anak muda. "Likuidasi itu jalan terakhir. Kita lihat saja dalam 6 bulan ini arahnya menuju restorasi atau kuburan," ungkap Dahlan kepad wartawan di kantornya, Selasa (30/7).
Dahlan berharap penggantian Direktur Utama Perum PFN tersebut dapat membawa angin segar untuk menghidupkan Perum PFN. Dia bilang pergantian Dirut tersebut tidak dibarengi dengan penyertaan modal negara (PMN) ke BUMN tersebut.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh BUMN tersebut seperti memproduksi film-film yang beraliran idealis yang diperlukan bangsa tapi belum digarap pihak swasta. Dahlan bilang, film anak-anak baik yang animasi dan non animasi dapat masuk ke hal tersebut.
Dia juga bilang, Perum PFN harus dapat membuat film seperti produksi film negara asing. "Produksi film megastruktur seperti Discovery Channel. Seperti pembangunan proyek jalan tol bali atau pabrik gula," ungkap Dahlan.
Sebelumnya, rencana Dahlan untuk merestrukturisasi Perum PFN sudah dilontarkan sejak April 2012.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News